Kesaksian Satpam Lolos dari Maut Pelaku Penembakan di Kantor MUI
Merdeka.com - Penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (2/5) siang. Pelaku diketahui bernama Mustofa (60). Pria yang akhirnya menghembuskan napas terakhir ini acap kali mengaku sebagai wakil nabi.
Dalam aksinya, terdapat satu petugas keamanan (satpam) Kantor MUI yang mengalami luka-luka. Adalah Chaerudin yang menceritakan detik-detik pelaku Mustofa nekat melepaskan tembakan ke arah Kantor MUI.
Awalnya Chaerudin tidak menaruh curiga, bahkan menerima dengan baik kedatangan Mustofa. Namun, saat itu Mustofa datang sudah berlaku kasar.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Di mana insiden ini terjadi? Melansir dari ElectricalTechnology, Jumat (1/11), peristiwa nahas itu terjadi di sebuah ladang angin di Ooltgensplaat, Belanda, pada 29 Oktober 2013.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
"Saya terima dia, beliau itu dengan kata kasar ingin ketemu ketua MUI. Saya ke bagian sekretariat menanyakan bisa tidak ketua? katanya tidak bisa bertemu," kata Chaerudin saat mengingat kejadian tersebut seperti dikutip Rabu (3/5).
Chaerudin melanjutkan, Mustofa merasa tidak terima karena gagal bertemu. Namun, dia tidak terima dan malah memaksa dan mengancam untuk menghabisi nyawanya.
"Kalau tidak menerima saya ketemu ketua MUI, saya habisi kamu. Dia bilang gitu ke saya," tutur Chaerudin.
Chaerudin tidak ambil pusing. Dia hanya menjalankan prosedur pengamanan untuk membawa Mustofa keluar dari kantor MUI karena keinginan untuk bertemu ketua MUI tidak dapat dilaksanakan.
Namun betapa kagetnya Chaerudin, saat Mustofa tiba-tiba mengangkat tas yang dibawanya dan memegang sebuah pistol. Mustofa pun langsung mengarahkan kepada Chaerudin, namun beruntung tembakan meleset.
"Dia mengangkat tas, ternyata isinya pistol. Pistol itu isinya ditembak. Tapi saya tidak ketembak, Alhamdulillah. Pelurunya meleset," jelas dia.
Usai tembakan dilepaskan, suasana bergemuruh. Chaerudin dan petugas lain sigap langsung mengamankan yang bersangkutan hingga aparat tiba.
Saat polisi tiba di lokasi, Mustofa yang diamankan dinyatakan meninggal dunia.
Meski begitu, tidak ada luka tembak dan penyebab kematian yang bersangkutan masih dalam proses forensik kepolisian.
Reporter: Muhammad Radityo/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon korban sempat meneriaki pelaku, namun pelaku berhasil kabur.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaSeorang satpam tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, berinisial MT (37), tewas ditikam pengunjung, Rabu (6/9).
Baca SelengkapnyaSjarie Sjamsoedin mengatakan kondisi Muarah, Relawan Prabowo-Gibran mulai membaik.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita bernyali besar mencoba untuk menenangkan seorang pria mengamuk dan melepaskan tembakan dari pistol yang ada di genggamannya.
Baca SelengkapnyaLawan Perampok, Penjaga Warung di Musi Banyuasin Ditembak pada Bagian Mata
Baca SelengkapnyaSeorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, titik ledakan berada di gudang penyimpanan barang bukti Gegana Polda Jatim
Baca SelengkapnyaPenembakan terhadap mobil dinas Camat Baito tersebut terjadi setelah mengantar Supriyani ke rumah dinas camat usai menjalani persidangan di PN Andoolo.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca Selengkapnya