Kesaksian Sopir Truk yang Hantam 18 Kendaraan di Tol Cipularang
Merdeka.com - Peristiwa maut yang terjadi di Tol Cipularang KM 92.400 di wilayah Sukatani, Purwakarta yang terjadi Senin (2/9/2019) kemarin, menyisakan cerita. Salah satunya sosok pengemudi truk yang menabrak 18 kendaraan hingga menewaskan 8 orang serta 28 lainnya luka - luka.
Sopir truk yang sebelumnya diduga kabur itu, adalah Subana, warga Indramayu, Jawa Barat. Subana lelaki 40 tahun itu saat ini menjalani perawatan di RS MH Thamrin Purwakarta karena mengalami sejumlah luka.
Dalam kesaksiannya, Subana menjelaskan sebelum kejadian ia tengah dalam perjalanan mengemudikan truk bernomor polisi B 9410 UIU, setelah mengambil muatan berupa tanah merah dari daerah Cianjur ke Karawang. Saat melaju di Tol Cipularang tiba – tiba ia disalip oleh truk yang dikemudikan temannya, disusul suara telefon sekira tiga menit kemudian, jika temannya tersebut kendaraanya hilang kendali lantaran bermasalah dalam sistem pengereman.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa saja yang terlibat dalam kecelakaan? Kecelakaan tragis terjadi di KM 55 Tol Pandaan-Pasuruan pada Senin sore, 23 Desember 2024. Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 50 siswa dari SMP Islam Terpadu Bogor terlibat dalam tabrakan serius dengan sebuah truk yang tidak mampu melewati jalan menanjak.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Siapa suami Siti Purwanti? Patrice Bouttier, suami mendiang Siti Purwanti, setia mendampingi istrinya mulai dari rumah duka hingga ke peristirahatan terakhir.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
"Temen saya (truk yang terguling) itu tiba-tiba nyalip saya, terus sekitar tiga menit kemudian dia ngebel saya, Mas Bana, rem saya blong Mas Bana, ya Allah kata saya teh berdoa aja dulu biar bisa berhenti," kata Subana di RS MH Thamrin Purwakarta, Selasa (3/9).
Subana juga sempat menyarankan temannya Dedi, yang diketahui meninggal dalam kecelakaan, supaya mengendarai kendaraan dengan berada di lajur kanan, pasalnya di kiri banyak kendaraan besar dengan kecepatan rendah.
"Kalau kanan kan mobil kecil larinya kenceng-kenceng, jadi akhirnya dia kanan nyelametin diri. Nggak ada truk yang pelan kalo di kanan," lanjut Subana.
Subana yang khawatir akan keselamatan Dedi, kemudian memacu kendaraan. Namun justru yang terjadi Subana akhirnya hilang kendali.
"Tiba-tiba saya enggak kuat jadi ikutin dia khawatir, nyatanya di depan dia temen saya sudah terguling duluan. Pas di jebred-jebred (mobil yang dikemudikannya nabrak) jadi banting kiri, udah nabrak tapi banting kiri karena ada mobil boks,” tuturnya.
Alasan Subana hilang kendali karena beban muatan kendaraannya yang berat hingga 40 ton. "Tanah tapi pasir kalo tanah biasakan rada enteng ini kan 40 ton-nan pak," sambung dia.
Subana juga berusaha agar truk yang dikemudikannya berhenti agar tidak menghantam kendaraan yang ada didepannya. "Saya berdoa nyelametin temen-temen di depan, ini mobil kecil temen satu jalan saya rasa temen semua," ujar Subana.
Pada saat kejadian Subana bersama isterinya, Mani (39). Setelah truknya menabrak belasan kendaraan mereka berdua pun nyaris dijemput maut. Beruntung keduanya dapat menyelamatkan diri. "Mobil saya sudah di tepi jurang, akhirnya saya pecahkan kaca," jelas Subana.
Mereka juga sempat terjebak dalam kendaraan sebelum isterinya Mani, terus berusaha keluar melalui pintu kiri. "Saya paksain keluar, saya ajak suami saya. Akhirnya kami bisa berada di atap mobil," imbuh Mani.
Dari atap mobil keduanya juga melihat situasi di sekitar lokasi. Selain macet juga terdapat sejumlah mobil yang terbakar. "Saya turun perlahan saya gendong suami saya, dengan kondisi berdarah," pungkas Mani.
Keduanya kemudian selamat setelah mendapat pertolongan dari para pekerja proyek yang tengah bekerja membuat lereng di area tol.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga setempat lantas berhamburan usai mendengar hantaman kencang yang disebabkan truk oleng itu.
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menetapkan sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaSatu orang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan di lokasi yang sering dianggap horor itu.
Baca SelengkapnyaSembari duduk di depan pintu rumah bersama dua buah hatinya, dia terus menunggu kabar terbaru dari sang suami.
Baca SelengkapnyaDiketahui, dalam kejadian itu telah menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama inisial S (13).
Baca SelengkapnyaKecelakaan ini membuat seorang anak 13 tahun meninggal dunia. Selain itu, 28 orang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaTruk yang terlibat kecelakaan tersebut diketahui melanggar aturan operasional angkutan khusus tambang.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ia mengungkap sebanyak 17 kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Cipularang.
Baca SelengkapnyaPemuda 18 tahun ini dengan lantang mengaku siap mengganti semua kerusakan mobil dalam kecelakaan tersebut
Baca SelengkapnyaPolisi kesulitan menggali informasi karena sopir truk MI (17) terus bicara melantur terkait kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap urine sang sopir.
Baca SelengkapnyaDedi Tri Sulistyo mengatakan, korban mengalami kecelakaan usai melakukan ziara kubur di Padalarang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya