Kesal Anaknya Terus Menangis, Slamet Pukul Korban Hingga Tewas
Merdeka.com - Polres Metro Tangerang menangkap Slamet Nurdin (24), pembunuh anaknya sendiri. Pelaku nekat membunuh lantaran kesal korban yang masih berusia 5 bulan selalu menangis, Rabu (6/2).
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Abdul Karim mengatakan, Slamet Nurdin dijerat pasal berlapis tentang Perlindungan Anak dan pasal pembunuhan sesuai Pasal 76 juncto Pasal 80 ayat 3 dan ayat 4 UU RI No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 44 tentang menghilangkan nyawa korban.
"Pelaku atas perbuatannya, terancam dihukum 12 tahun penjara," ucap Abdul Karim.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Peristiwa tersebut bermula saat pelaku menggendong korban yang menangis. Pelaku yang merasa kesal dan kelelahan usai bekerja, memukul anaknya di bagian dada dan perutnya beberapa kali. Sehingga korban tak bersuara lagi.
Melihat kondisi korban sudah tak berdaya, pelaku meletakkan dan membiarkannya di ayunan. Saat itu, ia menambahkan, istrinya pun melihat keadaan korban dan menanyakan kejadian tersebut.
"Karena panik melihat korban tak bergerak, istrinya menanyakan apa yang terjadi, pelaku mengajaknya untuk membawa korban ke rumah sakit di Kalideres," kata Abdul.
Saat tiba di rumah sakit dan melalui hasil pemeriksaan terhadap korban, pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal dunia.
"Saat itu juga pelaku berterus terang kepada istrinya jika telah memukul korban hingga tewas. Istrinya pun langsung menghubungi Kepolisian untuk menangkap suaminya," terang Abdul Karim.
Abdul menuturkan, pelaku saat ditangkap mengakui perbuatannya telah menghilangkan nyawa korban.
"Jadi pelaku sendiri juga pernah memukul korban beberapa kali sebelum kejadian yang menewaskan itu. Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena terjadi pendarahan dan patah tulang iga," kata Abdul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembunuhan itu terjadi di kediaman pelaku Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnya"Begitu di sana kita olah TKP, barbuk hanya pisau saja, pisau sempat dicuci, pisau dapur."
Baca SelengkapnyaBapak Tega Lempar Anak Berusia 1,5 Bulan Hingga Tewas
Baca SelengkapnyaKini ibu bocah tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaGestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca Selengkapnya