Kesal dengar Tangisan Saat Main Game, Ayah di Manado Aniaya Bayinya Hingga Tewas
Merdeka.com - AB (25) warga Kecamatan Wanea, Kota Manado pasrah mendekam di bui. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena menganiaya anak perempuannya JV. Bayi malang usia 6 bulan 22 hari itu akhirnya meninggal dunia.
"Penganiayaan terjadi pada hari Senin (6/2), sekitar pukul 15.00 WITA, di rumah pelaku. Kemudian pelaku ditangkap petugas beberapa jam usai kejadian, di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast, Kamis (9/2).
AB tega menghabisi nyawa korban karena merasa terganggu tangisan korban saat dirinya bermain game online di handphone.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
"Pada saat itu pelaku sedang bermain game online di handphone. Lalu korban menangis hingga membuat pelaku merasa terganggu dan emosi. Pelaku kemudian memukul di bagian kepala dan bibir dengan menggunakan tangan," jelasnya.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Namun sesampainya di rumah sakit dinyatakan meninggal dunia. Dari sinilah, kemudian kasus penganiayaan itu terungkap.
Petugas medis RS Bhayangkara Manado merasa janggal dengan kematian korban lalu melapor ke penyidik Subdit Renakta Polda Sulut. Penyidik kemudian mendatangi rumah sakit untuk mengetahui kondisi korban dan meminta untuk dilakukan autopsi setelah sebelumnya melakukan edukasi terhadap pihak orang tua korban dan keluarganya.
Hasil autopsi menunjukkan korban diduga mendapat kekerasan benda tumpul.
"Korban mengalami kekerasan benda tumpul terutama pada bagian kepala dan wajah," sebutnya.
Belakangan diketahui, pelaku juga pernah menyundut puntung rokok dan menggigit perut korban saat bayi malang itu masih berusia 4 bulan.
"Pelaku sudah diamankan di Mapolda Sulut untuk diperiksa lebih lanjut," katanya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca Selengkapnya