Kesal dimarahi ortu,alasan Faqih bacok 5 orang beruntun di Yogya
Merdeka.com - Polres Sleman akhirnya menangkap pelaku pembacokan beruntun di Yogyakarta, Sabtu (10/1). Pelaku yang diketahui bernama Faqih Amrullaoh (22) merupakan warga Manukan, Condongcatur, Depok, Sleman.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Danang Bagus Anggoro, aksi brutal Faqih ini dilakukan sejak 25 Desember 2014 lalu dengan menggunakan pedang.
Bersama temannya ER (17), dia mulai beraksi di Kepuhsari, Maguwo, Sleman. Di sana dia berpapasan dengan pengendara sepeda motor yang tidak mereka kenal.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Kenapa polisi memeriksa yayasan di Bali? 'Saat ini Polda Bali masih melakukan proses lidik dan pengembangan terhadap dugaan perdagangan bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap yayasan Bali Luwih yang berada di Tabanan,' kata Kombes Jansen dalam keterangannya, Jumat (20/9).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Mereka pertamanya keliling-keliling dulu, setelah itu jelang tengah malam mereka beraksi dengan menyabetkan pedang ke pengendara motor di Kepuhsari," katanya di Polres Sleman, Minggu (11/1).
Tak puas dengan satu korban, Faqih kemudian meminta ER untuk melaju ke tempat lain. Sekitar pukul 23.00 WIB mereka melintas di Karangsari, Wedomartani, Ngemplak. Di sana mereka kembali berpapasan dengan pengendara motor. Begitu dekat, Faqih kembali menyabetkan pedang dari atas motornya. Korban pun jatuh dengan luka sabetan di dada.
"Aksi ketiga mereka masih di daerah yang sama, mereka menyerang orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan. Langsung di sabet dan luka bagian punggung," ujarnya.
Melukai tiga korban tidak cukup bagi Faqih, kemudian beraksi lagi pukul 23.30 Wib di Candigebang, Wedomartani, Sleman. Dia menyabet dua pengendara bermotor yang berpapasan dengan mereka.
Saat itu, korban yang diketahui bernama Nailil Mazda Azzajid Ahmad seorang pelajar meninggal dunia karena sabetan pedang di lehernya.
"Yang terakhir dia menyerang pengendara di daerah Krapyak, Wedomartani, sekitar hampir jam 12 malam," tambahnya.
Aksi terakhir Faqih membuat Eko Prasetyo pelajar SMP dirawat di RS. Bethesda akibat luka di tangannya.
Baca juga berita sebelumnya tentang teror pembunuhan di Yogyakarta : Teror pembacokan berantai pengendara motor hantui Yogya
Saat ditanya, Faqih dan ER mengaku melakukan aksi tersebut sebagai bentuk kekesalan mereka karena ER baru saja di marahi oleh orangtuanya. Faqih pun mengajak ER untuk melampiaskan kekesalannya pada orang lain di jalanan.
"Kami juga akan melakukan pemeriksaan kondisi kejiwaan, bisa jadi ada kelainan karena Faqih melakukan tanpa pikir panjang," ujarnya.
Keduanya pun dijerat dengan pasal berlapis yaitu, 340 jo pasal 338 jo pasal 170 jo pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan sadisnya membunuh keempat anak kandungnya.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaAyah tersangka pembunuhan empat anak, Panca Darmansyah (41) masih menjalani proses pemulihan di RS Polri.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan empat anak di Jagakarsa yang dilakukan Panca berlatar cemburu
Baca Selengkapnya“Hari ini kami berhasil untuk meminta keterangan dari ibu D selaku ibu korban,” kata AKBP Bintoro
Baca SelengkapnyaKondisi Panca Darmansyah (40) ayah pembunuh empat bocah dengan sadis di Jagakarsa mulai membaik.
Baca SelengkapnyaSelain proses tes kejiwaan, Ade Ary juga mengatakan saat ini Panca tengah mendapat perawatan oleh pihak RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Panca belum ditahan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaCemburu kepada Istrinya yang membuat Panca melakukan semua aksi kejinya tersebut.
Baca SelengkapnyaPanca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandung.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi Panca telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam pidana mati atau kurungan penjara seumur hidup
Baca Selengkapnya