Kesal Ibu Sering Dianiaya, Adik Bunuh Kakak Kandung ODGJ di Kampar
Merdeka.com - Anggota Polsek Kampar menangkap pelaku pembunuhan di wilayah Desa Sei Geringging Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau. Dari kasus itu, petugas berhasil menangkap EP alias ED (30) yang sempat kabur usai kejadian.
Ternyata, pelaku merupakan adik kandung dari korban yang merupakan Waluyo (32). Korban diketahui mengalami Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Pelaku menyerahkan diri. Menurut keterangan pelaku, motifnya melakukan pembunuhan itu lantaran ia sakit hati dengan perilaku korban terhadap ibu dan dirinya," ujar Panit Reskrim Polsek Kampar Kiri Iptu Ferry M Fadhillah, Selasa (10/11).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
Ferry mengatakan, pelaku berhasil ditangkap pada Minggu (8/11). Sedangkan kejadian pembunuhan itu pada Kamis (29/10) malam lalu.
"Korban memang mengidap gangguan jiwa sejak 5 tahun lalu. Sejak itu korban sering berlaku kasar terhadap pelalu dan ibunya," kata Ferry.
Setiap hari ibunya dan korban rutin mengantarkan rokok dan makanan kepada korban. Karena korban memang tinggal di rumah yang berbeda, baik dengan ibunya maupun dengan pelaku.
"Bila terlambat mengantarkan makanan dan rokok itu, korban langsung marah-marah dan kadang sampai mengancam akan membunuh. Bahkan pelaku sering dipukul oleh korban," jelasnya.
Lalu, pada Kamis malam itu, pelaku sudah tak tahan dengan perilaku korban. Sekitar pukul 23.00 Wib, pelaku masuk rumah korban lewat pintu belakang. Ketika itu, korban sedang asik tidur dan langsung dihantam dengan menggunakan gancu oleh pelaku. Korban tewas seketika.
Setelah menghabisi korban, pelaku lantas membuang sebilah gancu berukuran panjang 1 meter itu ke dalam kolam. Kemudian pelaku pulang ke rumahnya untuk tidur.
Pagi harinya, ibu mereka kaget dengan kondisi korban yang sudah bersimbah dan sejumlah saat mengantarkan makanan ke rumah korban.
"Mendapati kondisi korban, keluarga dan masyarakat lantas melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kampar Kiri, dan selanjutnya dilakukan penyelidikan," kata Ferry.
Namun akhirnya EP menyerahkan diri secara baik-baik ke petugas kepolisian. Dia juga mengakui telah melakukan pembunuhan tersebut.
"Pelaku merasa kondisi korban justru membuat sulit keluarganya. Belum lagi perlakukan kasar korban kepada keluarganya. Kini pelaku dan barang bukti sudah kita amankan untuk proses lebih lanjut," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sang gadis disebut tengah mengalami keterbelakangan mental setelah ditinggal mati sang ibu.
Baca SelengkapnyaBhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaKorban ditikam saat selesai berwudu untuk melaksanakan salat Duha.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah gang. Diduga korban tewas usai terlibat perselisihan dengan kakak kandungnya, E.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan pria berkebutuhan khusus Abid Yulandi Muyafa (38) di Kebun Jeruk Jalan Ir Soekarno, Kota Mojokerto pada Sabtu (2/10) lalu akhirnya terkuak.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap dalam waktu kurang dari 24 jam setelah dilakukan penyelidikan intensif.
Baca Selengkapnya