Kesal Kerap Dipalak & Ditantang Berkelahi, ABG di OKU Selatan Bunuh Tetangga
Merdeka.com - Kesal sering dipalak dan ditantang berkelahi, seorang anak baru gede AR (16) nekat membunuh tetangganya, Rangga Nata (21). Pelaku ditangkap tanpa perlawanan selang beberapa jam.
Pembunuhan itu berawal korban dan pelaku berkumpul bersama teman-temannya di salah satu rumah di kampungnya di Desa Gedung Wani, Kecamatan Runjung Agung, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Minggu (8/11) sore. Saat pelaku hendak pulang, korban mencegatnya dan memintai uang.
Pelaku tidak mengabulkan permintaan korban. Tak terima, korban menantang pelaku duel di SMA yang tak jauh dari rumahnya. Keduanya pun berangkat ke sana.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
Saat duel itu, korban menakut-nakuti pelaku dengan seolah-olah mencabut pisau. Ternyata hal itu dianggap pelaku serius sehingga ia lebih dulu menusuk dada kiri korban dengan pisau yang sudah dibawanya dari rumah.
Terluka, korban meminta temannya mengantar pulang. Baru berjalan sekitar 100 meter, korban ambruk dan dilarikan ke klinik lalu tewas beberapa jam kemudian.
Kasatreskrim Polres OKU Selatan AKP Apromico mengungkapkan, tersangka ditangkap tanpa perlawanan saat bersembunyi d rumah keluarganya beberapa jam usai kejadian. Tersangka mengakui perbuatannya dengan alasan tak terima sering dipalak dan ditantang berkelahi.
"Tersangka kesal sering dipalak, terakhir ditantang berkelahi karena korban kesal tidak dikasih," ungkap Apromico, Selasa (10/11).
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 351 ayat (3) tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Tersangka berstatus anak di bawah umur sehingga dikenakan separuh dari sanksi hukuman maksimal.
"Tersangka masih diperiksa oleh penyidik sambil melengkapi berkas," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaKorban adalah anak yatim. Dia tinggal bersama neneknya di RT 06 RW 07 Pitara, Pancoran Mas, Depok
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaSiswa SMA, MR (16) menyerahkan diri ke kantor polisi setelah lawannya duel, FR (18), tewas. Dia pun menceritakan alasannya melakoni pertarungan maut itu.
Baca SelengkapnyaPelaku pulang untuk mengambil pisau dan kembali ke tempat pertunjukan.
Baca SelengkapnyaAU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaMereka berkelahi karena saling tantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaDua pengemudi ojek online (Ojol) terlibat duel di rumah kontrakan di Bekasi.
Baca Selengkapnya'Kalau mau jadi adik-adikan harus berantem dulu’. Tulisan chat pelaku ke korban.
Baca Selengkapnya