Kesal Pohon Karet Ditebang, Arafat Bacok Paman Hingga Tewas
Merdeka.com - Kesal pohon karetnya ditebang, Andi Arafat (35) naik pitam. Dia nekat membacok pamannya sendiri, Kosim (52) hingga tewas.
Pembunuhan itu terjadi di kebun karet miliknya di Desa Suka Damai, Kecamatan Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, 9 Januari 2018. Pelaku mendatangi korban untuk menanyakan maksud penebangan itu.
Bukannya menjelaskan, korban justru marah kepada pelaku. Hal itulah membuat pelaku emosi dan langsung membacok korban dengan parang berkali-kali. Korban tewas di tempat sedangkan pelaku kabur meninggalkan desanya dalam waktu lama.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Tersangka Arafat mengatakan, kebun itu awalnya milik korban namun sudah diserahkan kepadanya dengan sistem tukar guling. Begitu karet sudah besar dan siap disadap, korban justru menebanginya tanpa alasan.
"Saya kesal karet saya ditebangi. Waktu ditanya malah marah-marah, saya bacok saja, tidak tahu berapa kali, saya kalap," ungkap tersangka Arafat di Mapolda Sumsel, Kamis (4/6).
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Suryadi, mengungkapkan tersangka ditangkap dalam pelariannya di Desa Mapur Karap Melintang, Kecamatan Riau Silip, Sungai Liat, Bangka Belitung, Rabu (3/6) dini hari. Tersangka sebelumnya berpindah-pindah tempat pelarian agar luput dari kejaran polisi.
"Dari informasi yang kami terima, tersangka berada di Bangka dan langsung melakukan penangkapan. Kaki kirinya kami tembak karena melawan," ungkap Suryadi.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 juncto Pasal 340 KUHP dengan ancaman minimal 15 tahun penjara. Barang bukti disita sebilah parang yang digunakan saat pembunuhan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, pelaku telah diamankan dan mendekam di sel tahanan Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan pria dalam sarung ternyata keponakannya sendiri
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaKeduanya membakar lahan kebun karet mereka yang sudah tidak produktif untuk ditanami kopi.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku membunuh karena sakit hati kepada korban.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaAlibi FA menyebut AH pergi ke Bali untuk menemui seorang perihal urusan utang-piutang, ternyata bohong
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pembunuhan, keduanya terlibat cekcok mulut dan korban mengeluarkan kata-kata kasar yang membuat tersangka sakit hati.
Baca Selengkapnya