Kesatuan pelaku penikaman anggota Brimob di Binjai simpang siur
Merdeka.com - Informasi mengenai kesatuan anggota TNI yang melakukan penikaman terhadap Brigadir Beny H Sihombing (32), personel Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut, masih simpang siur. Kabar yang beredar pun membingungkan dan berpotensi memicu kekerasan baru.
Wartawan di Medan mendapat sejumlah informasi mengenai pelaku penikaman. Ada informasi yang menyebut pelakunya merupakan personel Raider, disebut pula kesatuan Armed. Belakangan beredar info yang menyatakan kabar itu tidak benar.
Selanjutnya, seorang sumber menyatakan pelaku penikaman adalah Praka Akhiruddin. Dia personel Kodim Medan.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
-
Di mana Kolonel Edward Sitorus bertemu dengan prajurit bernama Tampan Pamungkas? Lebih dari tiga orang prajurit memperkenalkan diri sembari berjabat tangan, Edward lantas takjub saat bersalaman dengan salah satu tentara yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menyapa Kapolri? Bapak saya kan masuk polisi tahun 83, bapak Kapolri kan tahun 91. Di belakang katanya Bapak Kapolri katanya adik-adikannya Pak,' kata komika ini yang langsung membuat para Jenderal tertawa.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
Terakhir tersiar informasi yang menyebut pelaku penikaman itu Serda Akiruddin yang bertugas di Galang. Disebutkan pula, dia sudah diamankan di Pomdam I Bukit Barisan.
Namun, semua informasi itu belum berhasil dikonfirmasi. Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Samuel Petrus Hehakaya sudah coba dihubungi untuk memastikannya. Namun, SMS yang dikirim tak dijawab, telepon pun tak diangkat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontak tembak antara TNI-Polri dengan KSTP berlangsung mulai tanggal 19 Januari sampai dengan 23 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan ditengarai adanya kesalahanpahaman. Tidak ada perlawanan dari korban terhadap pelaku.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaSeluruh prajurit yang diduga terlibat kini tengah menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam.
Baca SelengkapnyaKKB Tembak Prajurit TNI Praka Hendrik Fonataba Saat Patroli, Ini Kronologinya
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaDua anggota Polres Paniai gugur ditembak KKB di halaman Pos Polisi (Pospol) Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaSeorang personel Polri, Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur akibat luka tembak setelah diserang KKB di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (19/1).
Baca Selengkapnya