Kesejahteraan kurang diperhatikan, karyawan bobol Bank Danamon
Merdeka.com - Karyawan yang juga tersangka pembobol Bank Danamon Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Ade Saputra (27) mengaku dirinya nekat perampokan, karena selama berkerja merasa ditipu pimpinan bank tersebut.
"Masalah utama perampokan ini adalah karena kesal, kecewa, kesejahteraannya kurang. Selama ini mereka melakukan pengawalan ke Banda Aceh hanya diberikan Rp 100 ribu, seharusnya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta, jadi dia ini hanya menandatangani kuitansi kosong saja," kata Kapolres Aceh Barat AKBP Faisal Rifai melalui Kasat Reskrim AKP Haris Kurniawan dalam gelar perkara di Meulaboh, Senin (4/5).
Kapolres menyebutkan, dari total Rp 882 juta yang dilaporkan pihak perbankan, baru berhasil ditemukan Rp 310 juta dalam peristiwa pembobolan Kantor Cabang Pembantu Bank Danamon Meulaboh yang terjadi Jumat (1/5) petang.
-
Kenapa mantan karyawan dapat uang? Dia percaya bahwa setiap mantan karyawan, baik yang pensiun, mengundurkan diri, atau meninggal, berhak mendapat bagian uang tersebut.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan Ade Saputra berprofesi sebagai sekuriti, dan Hijrah (25) pengemudi Bank Danamon. Keduanya bertugas pada hari libur Hari Buruh International (May Day) 1 Mei 2015.
Kedua pelaku berencana kabur ke Jakarta untuk membuka usaha kecil-kecilan, akan tetapi keduanya bersama barang bukti uang senilai Rp 110 juta tertangkap di perbatasan Provinsi Aceh-Sumut.
"Mereka ini rencananya akan membuka usaha dengan uang itu karena mereka tahu akan dicari lama oleh pihak berwajib. Kalau yang pertama mengamankan mereka tiga orang sopir mobil rental yang mereka gunakan, namun berhasil kita lacak pasca kejadian," imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, ada dua kemungkinan belum ditemukannya sisa uang senilai Rp 572 juta dilaporkan hilang oleh pihak bank, pertama karena bersikerasnya para pelaku, kedua laporan perbankan keliru menghitung dana nasabah yang hilang.
"Otak pelakunya adalah sopir ini awalnya cuma iseng-iseng ternyata Satpam ini gayung bersambut, akhirnya melakukan aksinya mulai pukul 23 malam sampai pukul 11 siang, uangnya dua kali dibawa keluar," katanya.
Dalam gelar perkara di Makopolres Aceh Barat, memperlihatkan barang bukti hasil rampokan serta alat digunakan selama aksi kejahatan berlangsung, beserta dengan dua tersangka. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaMeidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.
Baca SelengkapnyaIqbal juga menyebut sekalipun dalam waktu setahun tabungan yang terkumpul Rp12,6 juta
Baca SelengkapnyaBegini kisah para karyawan yang punya bos pelit. Terima bonus jutaan rupiah tapi dibayar pakai permen.
Baca SelengkapnyaPenolakan atas kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) secara masif dilakukan di berbagai tempat.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera dari ini menuai kritik publik karena semakin menambah beban hidup pekerja di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaSerikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI
Baca SelengkapnyaMenurutnya, langkah Indofarma sudah di luar nalar bahkan sampai meminta uang ke negara
Baca SelengkapnyaDampak kericuhan, terlihat bus dan mobil polisi dirusak. Begitupun bangunan kantor. Pecahan kaca dan dokumen berhamburan di lokasi.
Baca SelengkapnyaNasabah yang mengaku korban bukan tipe masyarakat yang buta finansial.
Baca SelengkapnyaKebutuhan rumah pekerja bisa dijawab oleh Manfaat Layanan Tambahan (MLT).
Baca SelengkapnyaBeban pungutan yang telah ditanggung pemberi kerja saat ini sebesar berkisar 18,24 sampai 19,74 persen.
Baca Selengkapnya