Keselamatan Jokowi bisa terancam jika tak ikut aturan Paspampres
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) merasa pengamanan yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) nanti tak perlu berlebihan. Bahkan dia mengaku tak mau diatur oleh Paspampres dan ingin tetap bisa blusukan bertemu dengan rakyat.
Namun gaya merakyat Jokowi ini dinilai membahayakan dirinya sendiri. Meskipun keamanan Indonesia dalam keadaan kondusif, Jokowi dinilai wajib memenuhi protokoler keamanan sebagaimana seorang presiden.
Pengamat intelijen Wawan Hari Purwanto mengatakan, Jokowi harus mengikuti aturan pengamanan VVIP seorang presiden. Meskipun, ingin bertemu langsung dengan masyarakat atau blusukan, tempat tersebut harus sudah di sterilisasi.
-
Siapa yang meninggal saat kunjungan Jokowi? Gara-gara ingin melihat kepala negara dari dekat, Kamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Siapa yang disalami Jokowi di Selandia Baru? Ekspresi Jokowi menerima salam Maori Hongi saat upacara penyambutan di Selandia Baru.
-
Apa yang dilakukan Paspampres saat mengawal Jokowi di Lampung? Menariknya, Paspampres bermotor yang biasa mengawal Jokowi dengan motor gede sampai ganti motor trail. Nampak empat anggota Paspampres pengawal Jokowi yang biasa berboncengan sepeda gede, mengendarai motor trail berpelat TNI.
"Kalaupun misalnya Pak Jokowi mau merakyat ya dipersilakan, tapi memang harus dilakukan sterilisasi untuk jaga-jaga kemungkinan yang akan terjadi. Kalau menjadi kebiasaan di mana dia terlalu dekat dengan orang-orang tanpa sterilisasi, nanti pasti dipelajari orang, ini membuka peluang melakukan niat-niat tidak baik terutama menyangkut keselamatan," kata Wawan saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (24/8).
Wawan pun mengisahkan tentang Perdana Menteri Swedia Olof Palme yang memimpin negaranya dengan sangat egaliter. Sering berjumpa langsung dengan masyarakat tanpa pengawalan yang ketat. Palme pun harus meninggal dunia karena ditembak oleh orang tak dikenal saat berjalan kaki usai menonton bioskop.
"Kita harus belajar, dulu ada Perdana Menteri Swedia Olof Palme, dia sangat egaliter sekali, pulang jalan kaki, suatu saat dipelajari orang, setelah pulang nonton bioskop dia ditembak orang," kata Wawan.
Dia tak melarang agar Jokowi sering blusukan dan bertemu dengan rakyat seperti yang kerap dilakukan saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Namun, harus dengan aturan sesuai standar keamanan seorang presiden, tempat-tempat yang dikunjungi harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.
"Karena nanti tentu akan ada orang-orang yang memanfaatkan situasi untuk masuk di celah-celah itu untuk melakukan penyerangan. Maka itu harus selalu waspada, SOP harus dipegang, meskipun mau blusukan monggo, tapi harus ada pengamanan ring 1, ring 2, ring 3, kalau ada yang terobos itu di ring 3 saja, tidak boleh ada pembiaran atau menjadi melanggar SOP, nanti malah berbahaya," tutur Wawan.
Walaupun dia mengakui bahwa keamanan di Indonesia cukup kondusif sampai saat ini jauh dari keadaan yang terjadi di negara-negara berkonflik. Akan tetapi, potensi terjadinya kejahatan terhadap presiden akan tetap ada dan harus diwaspadai.
"Tapikan pada 2004 lalu ada latihan yang sasaran nembaknya Pak SBY, ada upaya pengeboman gubernur Sulawesi Selatan saat kampanye. zaman Soekarno juga lebih banyak penyerangan hanya memang tidak dipublish. Sebetulnya zaman Pak Harto juga ada, cuma memang tidak dipublish," terang dia.
"Ini ya intinya hanya warning, karena kita kan ingin pencegahan dari pada penindakan, ini lebih baik mencegah tanpa mengurangi spirit untuk dekat dengan rakyat," imbuhnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasmpres selalu bertindak waspada dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas kepada Presiden.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres yang biasa melekat kepada Jokowi dengan sigap berupaya menghalangi orang itu
Baca SelengkapnyaMenurut dia, masyarakat harus memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden.
Baca SelengkapnyaRomo Magnis mengingatkan, bahwa Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Karena itu, hal yang harus dituntut kepadanya adalah etika.
Baca SelengkapnyaMereka mengawal ketat kepala negara hingga sedikit menyamar memakai peci dan ikut dalam salat berjemaah
Baca SelengkapnyaSeekor kuda ditumpangi polisi tiba-tiba terpeleset jatuh saat beraksi depan Prabowo dan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAksi pria sempat terekam dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaKomandan Paspampres mengatakan, banyak personel pengamanan dari pihak wilayah saat itu.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen saat Paspampres pukul mahasiswa yang terobos pengamanan Presiden.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaKomandan Paspampres mengatakan, kendaraan yang digunakan Paus Fransiskus mengikuti permintaan dari pihak Vatikan.
Baca Selengkapnya