Kesulitan lewati portal ditutup, pemuda mabuk tikam marbot
Merdeka.com - Kesulitan lewati portal ditutup, pemuda mabuk keroyok marbot
Fendi alias Pepen (35) marbot Masjid Taman Iskandar di Jalan Kavling Pemda Bawah, RT 4 RW 6, Kelurahan Cibodas, Kota Tangerang, tewas ditikam setelah dikeroyok oleh kawanan pemuda. Selain Pepen, ketiga saudaranya yakni Arisman, Dedi Akbar dan Arianto serta satu temannya Maulana, juga terluka karena pengeroyokan tersebut. Bahkan Arisman masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Siloam.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/9), sekitar pukul 23.00 WIB. Ketika itu korban dan saudaranya tengah nongkrong di warung persis di depan TKP. Lalu pelaku berinisial AL datang menggunakan motor ingin pulang ke kontrakannya. Namun gerbang jalan menuju kontrakannya telah ditutup dengan rantai.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana pelaku membunuh korban? 'Bahwa modus operandi pelaku melakukan tindak pidana yaitu pelaku mencekik dan menjerat leher korban dengan menggunakan tali sehingga (korban) meninggal dunia dan membuang mayat dalam kardus dan dilempar ke sungai.
"Memang kalau malam jalan itu ditutup oleh satpam, untuk mencegah kemalingan. Sebelum pelaku datang, ada dua cewek mau lewat juga susah, jadi dibantu Pepen dengan mengangkat rantainya. Kebetulan pas pelaku, motornya besar, jadi susah lewat meski sudah dimiringin motornya," jelas Akbar, adik Pepen, Minggu (20/9).
Karena kesulitan melewati portal, akhirnya AL tidak jadi melewatinya. Namun dia yang dalam keadaan mabuk merasa tidak senang. AL pun memaki Pepen hingga membuatnya emosi.
"Saya denger dia ngatain bego dan mengancam Pepen. Dia bilang 'Jangan macam lo, gw dari Palembang nih'. Abang saya juga emosi, dan minta supaya pelaku jangan mencari masalah disini," tukas Akbar.
Kemudian AL pergi, dan tak berapa lama, dia membawa tiga rekannya yang ternyata sudah membawa senjata tajam. Tanpa berkata apapun, pelaku mendekati Pepen dan langsung menikam dada kanannya dengan pisau badik.
Melihat Pepen ditikam, saudara dan temannya langsung menolong korban. Namun mereka pun menjadi sasaran amukan para pelaku. Bahkan ibu AL pun ikut membantu anaknya mengeroyok para korban.
"Pepen ditikam tiga kali di dada kanan, punggung dan pinggang belakang. Aris luka di kepala, kaki dan tangan, Ari kena di jidat, Maulana di kuping dan saya juga ditusuk di pinggang belakang," tambah Akbar.
Setelah menikam para korban, kelima pelaku langsung melarikan diri. AL bersembunyi di kontrakannya yang enggak jauh dari TKP. Warga yang melihat kejadian tersebut sempat mengepung kontrakan pelaku. Namun AL selamat dari amukan massa karena diamankan polisi.
Sementara kelima korban dilarikan ke rumah sakit. Namun Pepen menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit karena kehabisan darah. Korban lainnya diperbolehkan pulang setelah dirawat, hanya Arisman masih dalam perawatan insentif karena kondisinya kritis.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo mengatakan, pasca peristiwa tersebut pihaknya telah mengamankan lima pelaku yakni AL, IL, MI, BU dan YU.
"Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku utama sendiri adalah BU, dia yang pertama menikam korban Pepen," jelasnya.
Dari tangan pelaku, pihaknya menyita barang bukti berupa tiga senjata tajam. "Kelima pelaku diancam Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 170 ayat 3 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun," kata Sutarmo. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengungkapkan detik-detik pengeroyokan berujung penusukan terhadap korban Ahmad Mardianto alias AM (25) oleh 5 orang pelaku di Kafe MB, Kemang
Baca SelengkapnyaKapolsek Mampang Prapatan Kompol David Yunior Kanitero menjelaskan kronologi kasus tewasnya AM
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut telah dilaporkan Ke Polsek Pulogadung.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaKeluarga mengaku sudah melaporkan kasus ini ke polisi sejak pertengahan Juni 2024 tapi belum ada perkembangan signifikan.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Cilobak RT 01 RW 07, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Senin (7/8) dini hari. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca Selengkapnya