Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kesultanan Banten kecam pejabat Serang gelar pesta di Keraton Kaibon

Kesultanan Banten kecam pejabat Serang gelar pesta di Keraton Kaibon Keraton Kaibon digunakan untuk pesta pernikahan. ©2016 Merdeka.com/dwi prasetya

Merdeka.com - Terkait digunakannya bangunan cagar budaya Kraton Kaibon untuk acara pernikahan oleh kerabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Serang, pihak keluarga Kesultanan Banten mengecam keras pejabat tersebut. Hal tersebut diungkapkan Ketua Keluarga Kesultanan Banten, Tb A. Abbas Wase.

"Kalau betul itu pesta pernikahan anaknya kepala BKD, mestinya beliau memberi contoh yang baik sebagai pejabat di lingkungan Pemkot Serang," ujar Tb Abbas Wase.

Tb Abas mengaku kecolongan dengan digelarnya pesta pernikahan di Situs keraton kaibon yang merupakan peninggalan kerajaan Islam. Menurutnya, situs tersebut bisa saja dipakai, namun bukan untuk kepentingan pribadi melainkan kepentingan umum seperti gelar seni budaya banten dan sebagainya.

"Ya iya lah kecolongan. Tidak ada pemberitahuan. Atau omong omong dengan kami. Sebenarnya kewenangan memang ada di suaka purbakala. Tapi kami dari keluarga besar kesultanan banten juga punya kewenangan dan sangat menyayangkan kegiatan tersebut. Makanya saya mendesak kepada pak walikota untuk segera mengesahkan pembentukan badan pengelola kawasan kesultanan banten, karena badan tersebut sudah sesuai dengan Undang-undang cagar budaya," ujarnya.

Sementara itu, mempelai wanita dalam seremoni tersebut, Nuri Sybli, meminta semua pihak melihat hal itu dalam konteks yang positif. "Dalam hidup ada yin dan yang, positif dan negatif. Saya melangsungkan pernikahan dengan niat baik. Saya ingin memperkenalkan Keraton Kaibon sebagai obyek wisata kepada pihak keluarga yang datang dari luar Banten," ujar Nuri.

Nuri mengatakan, ia prihatin dengan kondisi Keraton Kaibon yang tidak terawat. Dinding keraton yang penuh dengan coretan, pagarnya pun banyak difungsikan sebagai jemuran oleh warga sekitar.

"Saya membersihkan itu, termasuk membabat rumput dengan biaya sendiri," ujarnya.

Sedangkan BKD Kota Serang, Yoyo Wicahyono membenarkan, jika yang menyelenggarakan akad nikah di Kraton Kaibon keluarganya yakni adik iparnya. Yoyo mengaku, di saat pihaknya meminta izin penggunan bangunan cagar budaya tersebut untuk acara pernikahan sempat ditolak, namun dirinya kembali meminta izin secara lisan dan izinkan.

"Awalnya sempat mau pindah tidak dilakukan di Kraton Kaibon, tapi tidak jadi karena sudah ada izin, akan tetapi hanya secara lisan," ujarnya.

Yoyo juga mengetahui jika Keraton Kaibon yang merupakan bangunan cagar budaya tidak dibolehkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti pernikahan, akan tetapi pihak keluarganya hanya melakukan akad saja.

"Pekan kemarin malahan di Surosowan digunakan nikahan, dan itu tidak masalah, malahan buat hajatan rame," kata dia.

Ketika ditanya kenapa pihak keluarga memilih melakukan di Kraton Kaibon, Yoyo tidak bisa menjelaskan secara detail, karena yang menikah adalah adik iparnya, akan tetapi intinya untuk mempromosikan wilayah wisata di Banten yakni di Kasemen. sehingga orang luar daerah pada tahu, karena kedua belah pihak pengantin dari luar kota, dan tamu-tamunya juga kebanyakan dari luar kota semua.

"Dari pada buat ngangon (ngembala) kambing, lebih baik digunakan yang ada manfaatnya," tandasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluarga Raja Bali Masa Silam Tolak Apel Banser, Ini Alasannya
Keluarga Raja Bali Masa Silam Tolak Apel Banser, Ini Alasannya

Ia juga menegaskan, bahwa dengan adanya kegiatan tersebut bisa menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta
Kronologi Kericuhan di Tengah Prosesi Tabuh Gamelan Sekaten Keraton Surakarta

Seseorang berambut panjang yang mengenakan kaos hitam juga memukul pesilat Pagar Nusa yang mengawal rombongan Rizki.

Baca Selengkapnya
Batalkan Izin Lapangan untuk Kampanye Akbar AMIN, Kades di Pasuruan Dilaporkan Bawaslu
Batalkan Izin Lapangan untuk Kampanye Akbar AMIN, Kades di Pasuruan Dilaporkan Bawaslu

Laporan ke Bawaslu ini dilakukan oleh Ketua Tim Hukum Nasional AMIN, Andry Ermawan.

Baca Selengkapnya
Festival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Digelar, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta
Festival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Digelar, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta

Festival Kuliner Nonhalal di Solo Tetap Berlangsung Meski Sempat Disorot, Ini Kata Dewan Syariah Surakarta

Baca Selengkapnya
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran

Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.

Baca Selengkapnya
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10
Melihat Banten Masa Lampau di Situs Banten Girang, Bekas Kota Kuno yang Eksis di Abad ke-10

Sisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang

Baca Selengkapnya
Gelar Festival Pelangi Nusantara, Pj Walkot Tangerang: Kita Rayakan Keberagaman dan Tradisi
Gelar Festival Pelangi Nusantara, Pj Walkot Tangerang: Kita Rayakan Keberagaman dan Tradisi

Tema 'Pelangi Nusantara' diangkat untuk menggambarkan keragaman budaya Indonesia yang luar biasa, yang ada di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai
Mengenal Tari Topeng Kemindu, Jejak Akulturasi Jawa di Kesultanan Kutai

Dahulu, tarian ini hanya dimainkan oleh kalangan tertentu. Namun kini tarian ini boleh dimainkan oleh masyarakat yang tinggal di luar keraton

Baca Selengkapnya
Heru Budi Tegaskan Kontes Kecantikan Transgender Tidak Berizin: Enggak Ada Kaitan dengan Pemda DKI
Heru Budi Tegaskan Kontes Kecantikan Transgender Tidak Berizin: Enggak Ada Kaitan dengan Pemda DKI

Heru memastikan kontes tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Melihat Puing Bekas Reruntuhan Keraton Kaibon di Banten, Dibangun Abad ke-18
Melihat Puing Bekas Reruntuhan Keraton Kaibon di Banten, Dibangun Abad ke-18

Lokasi ini jadi salah satu destinasi sejarah untuk mengenang kejayaan Kesultanan Banten yang pernah berkuasa.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemkot Buka Suara soal Izin Acara Anies di Stadion Bekasi Dibatalkan, PKS Ancam Bawa ke Ranah Hukum
Pemkot Buka Suara soal Izin Acara Anies di Stadion Bekasi Dibatalkan, PKS Ancam Bawa ke Ranah Hukum

Meski gagal menggunakan Stadion Patriot, PKS menilai ada keberkahan dari kegiatan yang mulai digelar dari Posko Pemenangan PKS Kota Bekasi ini.

Baca Selengkapnya