Ketagihan cabuli siswi SMA, 5 warga sekampung kembali minta jatah
Merdeka.com - Setelah sempat lupa dengan kejadian beberapa bulan yang lalu, seorang ABG sebut saja namanya Melati (15), harus kembali mengalami kejadian serupa yang menjadi korban pencabulan oleh lima warga satu kampungnya. Tak tahan, siswi SMA tersebut akhirnya mengadukannya ke orangtua dan polisi.
Informasi yang dihimpun, perbuatan tidak senonoh lima pelaku itu pertama kali terjadi pada malam takbiran hari raya Idul Fitri beberapa bulan yang lalu. Kemudian kembali terulang pada Kamis (15/10) malam lalu. Saat itu di gelar pesta rakyat di Jalur I, Pulau Rimau, Banyuasin, Sumsel.
Para pelaku menemui korban untuk kembali meminta jatah. Karena takut video miliknya akan tersebar, korban terpaksa menuruti perlakuan seksual oleh para pelaku. Para pelaku dengan buas meremas-remas kemaluan korban secara bergantian. Korban juga diminta secara paksa menyerahkan sejumlah uang.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Kesal selalu diancam dan diperas, korban akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut kepada orangtuanya dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pulau Rimau.
Kapolsek Pulau Rimau, Banyuasin, Iptu Hendri mengungkapkan, dari laporan korban, pemerasan terhadap dirinya dilakukan sebanyak dua kali, termasuk pelecehan seksual. Pihaknya sudah mengamankan dua pelaku, salah satunya kepala dusun berinisial RE.
"Statusnya masih saksi. Belum jadi tersangka," ungkap Hendri, Rabu (21/10).
Diberitakan sebelumnya, Melati menjadi korban pelecehan seksual dan pemerasan setelah dipergoki lima warga, salah satunya kepala dusun, sedang berbuat mesum di dalam sebuah pondok di dekat desanya.
Para pelaku memaksa korban dan pacarnya melepaskan pakaian hingga bugil dan direkam. Ternyata rekaman video melalui handphone tersebut menjadi alat ancaman pelaku. Mereka meminta barang berharga milik korban. Jika tidak dikabulkan, video tersebut akan disebarluaskan.
Takut dengan ancaman itu, korban memberikan perhiasan emas dan uang sebesar Rp 800 ribu kepada korban. Tak sampai di situ saja, pelaku juga melakukan pelecehan seksual terhadap korban yang masih berusia 15 tahun itu dengan cara meremas kemaluannya hingga beberapa kali.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaKorban pertama diperkosa beberapa kali oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, sekelompok pemuda menantang korban mengeluarkan kemaluannya untuk onani.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya ini, ia kini harus meringkuk di tahanan meski sempat tak mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaKorban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di kuburan China Palembang pada Minggu (31/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca Selengkapnya