Keterisian RSD Wisma Atlet Capai 80 Persen, Sisa 1.300 Tempat Tidur
Merdeka.com - Kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Daerah (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, untuk pasien Covid-19 telah mencapai 80 persen. Hal ini terjadi pasca libur lebaran Idulfitri 1442 Hijriah.
"Tanggal 17 kita itu tinggal 900 (pasien). Klaster lebaran, klaster halal bihalal," kata Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Letkol Laut Muhammad Arifin saat dihubungi, Minggu (13/6).
"Pasca lebaran halal bihalal mayoritas ya. Yang jelas habis libur lebaran ini lah efeknya ya sekarang ini," sambungnya.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
Ia menyebut, kenaikan jumlah pasien tersebut kebanyakan datang dari wilayah Jakarta Timur seperti Cilangkap dan juga Ciracas.
"Kampung Cilangkap belum selesai sampai sekarang masih. Cilangkap, Ciracas, Cipayung, termasuk area-area saya di sana ratusan positif kan ratusan," sebutnya.
Sampai saat ini, hanya tinggal tersisa 1.300 tempat tidur dari seluruh Tower yang berada di Wisma Atlet.
"Sisanya masih 1.300 (tempat tidur/bed), seluruh Tower dikumpulin, 4,5,6,7 masih ada 1.300 itu," ujarnya.
Miliki Cadangan Kasur
Untuk mengantisipasi kenaikan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah amunisi dalam menampung pasien Covid-19.
"Ya alternatif pertama nanti bed yang ketiga harus dipakai nanti, kan masih ada bed di kamar-kamar itu yang belum dipakai. Ada sekitar 2.000 lah 30 persen itu, di Tower 8 disediakan juga sekitar 1.500 sekian lah hampir 1.600 Tower 8, alternatif berikutnya," jelasnya.
Sejumlah tempat tidur itu, papar Arifin, sudah lama disediakan oleh para petugas yang bekerja di Wisma Atlet.
"Iya sudah lama (disediakan), tapi belum pernah dipakai. Karena nanti ini urgent, ya senjata (bed) itu yang dipakai," paparnya.
Tak hanya tempat tidur, logistik farmasi seperti vitamin dan lainnya juga sudah disediakan oleh pihaknya. "Semua siap, ready. Logistik farmasi semua siap. (Biar masyarakat enggak remehin Covid) iya nanti bilangnya masih banyak, ini senjata terakhir kita lah," ungkapnya.
Apabila memang nantinya sejumlah tempat tidur cadangan itu harus dikeluarkan dan dipakai. Maka, untuk tenaga kesehatan juga dimungkinkan akan ditambah.
"Ya nanti diaktifkan Tower 8 harus ada penambahan Nakes, otomatis sudah diajukan," jelasnya.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar sadar dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada dengan baik dan benar. Karena, pandemi Covid-19 sampai saat masih melanda Indonesia.
"Jadi ya harus disadari masyarakat bersama dan ini belum selesai pandemi, jadi harus laksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Jangan bosen, jangan pernah ngomong bosen. Kecuali bosen udah enggak mau hidup ya silakan, intinya mari lah kita bersama bekerja dan sama-sama berkerja. Sehingga semua bisa teratasi dengan baik, tanpa kerjasama yang baik enggak akan selesai," imbaunya.
Sudah dua tahun dilanda virus corona, ia ingin agar menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan
"Karena intinya hulu itu ada di masyarakat dan hilirnya di rumah sakit-rumah sakit tempat saya kan hilir, kita menerima efek dari hulu, apa yang diperbuat oleh hulu. Semakin hulu banyak positif, ke hilir makin banyak dikirimkan, colebs nanti lama-lama. Itu yang harus diwaspadai. Dua kali lebaran ini harusnya bisa jadi pelajaran," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaDi Rumah Sakit Jiwa Amino Gondohutomo Semarang memiliki fasilitas 10-20 kamar tidur. Sementara untuk jumlah dokter spesialis kejiwaannya sebanyak 11 orang.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaPuluhan jenazah terpaksa ditempatkan di trotoar dan selasar rumah sakit karena kamar mayat tak mampu lagi menampung.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca SelengkapnyaHujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (17/04) menyebabkan kenaikan status Pos Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.00 WIB.
Baca SelengkapnyaPuluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.
Baca Selengkapnya