Ketika Ganjar pakai ikat pinggang rafia & diusir Satgas PDIP
Merdeka.com - Pernah mengenakan celana yang kedodoran? Jika iya, ikat pinggang tentu menjadi pilihan utama agar celana bisa nyaman dikenakan. Tapi jika tidak ada ikat pinggang dan dalam kondisi mendesak apa yang harus dilakukan? Mungkin kisah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait hal ini bisa menjadi inspirasi.
'Hahaha... Gubernur Pakai Sabuk Rafia' itulah judul dari salah satu kisah yang diceritakan pada lakon kedua sebuah buku berjudul 'Gubernur Jelata'. Buku karya Agus Becak ini diluncurkan di Candi Gunung Wukir, Magelang, Sabtu (17/12).
Pada lakon kedua itu diberi tajuk 'Kegagahan dalam Kemiskinan', dengan kembali menyajikan enam kisah di dalamnya.
-
Dimana Ganjar berkunjung di Karawang? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Di mana Ganjar berkunjung? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Apa yang disayangkan Ganjar? Ganjar menyayangkan kembali terjadinya pelanggaran etik oleh penyelenggara negara setelah apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK).
-
Bagaimana Ganjar pamit dari warga? “Saya mau pamit semoga jenengan sehat kabeh. Semoga buang sampah tidak sembarangan, semoga yang miskin dibantu, yang tidak miskin mau bantu,“ ucap Ganjar.
-
Apa yang dilakukan Ganjar di Pati? Acara itu terasa spesial karena dihadiri langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Tampak ketika para warga berdatangan, Ganjar Pranowo sudah berada di tempat untuk menyambut mereka satu per satu. Tak hanya sekadar jamuan sarapan bersama, pagi itu Ganjar juga menyampaikan salam perpisahan.
-
Kapan Ganjar Pranowo pamit dari jabatannya? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,“ ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Kisah tentang rafia itu terjadi pada hari Jumat, saat setiap pagi seluruh pegawai Pemprov Jateng melakukan olahraga bersama di depan kantor gubernuran. Sebab itu, pada hari Jumat biasanya Ganjar berangkat ke kantor dengan mengenakan pakaian olahraga.
Namun, dia tidak menyadari bahwa usai olahraga harus menjadi pemimpin upacara. Namun sayangnya, pakaian untuk dikenakan saat upacara belum disiapkan ajudan. Di ruang pribadinya hanya ada satu celana Pakaian Dinas Lapangan (PDL), sayangnya celana itu kedodoran.
Dalam suasana mendesak itu, Ganjar tetap tenang dan tidak marah dengan ajudan. Namun tidak hilang akal, ia mengenakannya dengan ikat pinggang berupa rafia agar celananya tidak melorot. Dan celana PDL itu dipadukan dengan batik, tidak nyambung memang tapi seorang Ganjar tampak cuek saja.
Pada lakon kedua ini, memang banyak diceritakan kisah-kisah yang lebih unik dan santai. Agus Becak sang penulis menuliskan jargon 'kegagahan dalam kemiskinan' rasanya tidaklah berlebihan jika dianalogikan dengan apa yang dilakukan Ganjar dalam kepemimpinannya.
"Dalam kesederhanaan Ganjar terkandung gagasan-gagasan besar untuk sebuah perubahan, dalam kepemimpinannya Ganjar tidak berusaha mengambil jarak dengan rakyatnya. Hal yang sering dilakukan pemimpin sebelumnya," tulis Agus.
Selain tentang tali rafia, juga dikisahkan sebuah cerita berjudul 'Duh..! Mau Parkir Malah Diusir' kemudian dilanjutkan dengan cerita berjudul 'Astagfirullah, Sepatune Nglokop'.
Pada cerita tentang parkir itu terjadi di awal-awal Ganjar menjabat. Peristiwa itu dialami disejumlah tempat karena Ganjar memilih menggunakan mobil Toyota Innova sebagai mobil dinasnya. Mungkin bagi sebagian kalangan mobil ini dianggap biasa saja dan jarang dipakai pejabat penting.
Suatu kali saat mau menghadiri acara di sebuah hotel, mobil Ganjar bahkan sempat dilarang parkir karena dia menempati tempat parkir yang disediakan khusus untuk gubernur.
Ternyata, petugas parkir tidak mengenali bahwa Ganjarlah gubernur yang dimaksud, sehingga Ganjar dilarang parkir di tempat itu.
"Pokoknya tidak boleh. Ini untuk pak gubernur," ujar petugas itu, padahal ketika itu Ganjar sendiri sudah membuka kaca mobil dan meminta sendiri untuk bisa parkir di tempat tersebut.
Tiga kisah lainnya yang tak kalah seru yakni 'Meninggalkan Dunia Hitam', 'Nyeruput Teh Gula Batu di Angkringan' dan yang terakhir yakni kisah tentang 'Numpang Kencing di Rumah Penduduk'.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendaraan yang digunakan untuk menuju KPU menjadi sorotan. Keduanya menggunakan mobil dinas RI-1 yang digunakan Presiden pertama RI Ir. Soekarno.
Baca SelengkapnyaSopir mengambil mobil tersebut pada Senin pagi setelah diperintah Gibran melalui ajudan pribadinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Selasa (23/7) pagi saat Menteri Yaqut Cholil Qoumas hendak menuju kantor Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPengemudi mobil Toyota Fortuner yang ugal-ugalan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga akhirnya viral di media sosial akhirnya diringkus oleh kepolisian
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan oleh TNI dan Polda Metro Jaya di kediamannya kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo bakal melakukan kampanye di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12).
Baca SelengkapnyaGibran cuek mengenakan seragam biru langit yang biasa dipakai juru parkir.
Baca SelengkapnyaMenyusul aksi Iriana yang mengacungkan dua jari dari dalam mobil Kepresidenan
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial penumpang mobil Dishub membuang sampah sembarangan di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPelaku tidak berkutik ketika ditangkap di kediaman kakaknya daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPengemudi Toyota Fortuner arogan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek akhirnya diringkus pihak kepolisian
Baca SelengkapnyaDari keterangan menyebut pelaku telah diamankan oleh TNI dan Polda Metro Jaya di kediamannya kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
Baca Selengkapnya