Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika Indonesia bela mati-matian vonis mati Usman dan Harun

Ketika Indonesia bela mati-matian vonis mati Usman dan Harun Usman Harun. ©2014 Merdeka.com/Repro koleksi Museum Purna Bhakti Pertiwi

Merdeka.com - Di balik tragedi Usman dan Harun, dua anggota marinir Indonesia yang divonis hukuman mati oleh pengadilan Singapura pada pemerintahan Orde Lama. Mereka dituduh melakukan infiltrasi oleh Singapura terkait operasi konfrontasi dengan Malaysia.

Atas kejadian itu, Presiden RI Soeharto menunjuk Letnan Kolonel Angkatan Darat Abdul Rachman Ramly untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melalui hubungan diplomatik, Ramly menyatakan kepada Singapura bahwa Usman dan Harun agar tidak dihukum mati. Namun, Singapura berkukuh menghukum mati Usman dan Harun.

Singapura termasuk negara persemakmuran sehingga keputusan hukum tertinggi ada di London, Inggris. Dibantu pengacara Singapura, pemerintah RI mengajukan banding ke London. Hasil banding pun tidak diterima.

"Tentu saja saya kecewa dan mengajukan permohonan untuk menunda hukuman itu. Saya mengatakan bahwa saya akan melapor dulu ke pemerintah pusat Jakarta, juga mengabarkan perihal pelaksanaan hukum gantung itu kepada keluarga Usman dan Harun," ujar Ramly dalam buku Pak Harto The Untold Stories.

Kendati demikian, Ramly ingin melapor kepada Pak Harto di Jakarta. Namun, beberapa orang dari Departemen Luar Negeri RI yang menyarankan agar tidak melaporkan perkembangan kasus tersebut kepada Soeharto karena tidak ada gunanya.

"Bagi kami, masalah anak buah harus kami tuntaskan. Bagi saya pribadi, saya juga tidak bisa membiarkan warga Indonesia mendapat masalah di luar negeri. Saya tetap melapor kepada Pak Harto," ujarnya.

Ketika melapor ke Soeharto, Ramly berterus terang mengenai kondisi yang dihadapi. Berikut perbincangan Ramly dengan Soeharto.

Soeharto bertanya kepada Ramly, "Mengapa Singapura ingin sekali menggantung mereka?"

"Kesimpulan umum kami, Pak, Singapura itu kan negara kecil. Sebagai negara kecil, mereka ingin eksis. Maka mereka menggunakan alasan rule of law yang harus ditegakkan. Hukum yang diterapkan di Singapura adalah hukuman mati," jawab Ramly.

Soeharto kembali menimpali, "Bagaimanapun kita tetap harus berusaha keras agar Usman dan Harun tidak digantung."

Mendengar itu, Ramly, kemudian meminta Soeharto menulis surat kepada pemerintah Singapura, isinya minta agar Usman dan Harun tidak dihukum mati. Lalu penguasa Orde Baru itu memenuhi saran Ramly. Dengan berbekal surat tersebut, Ramly menemui Presiden Singapura Yusuf Ishak, yang didampingi Wakil Perdana Menteri.

Waktu itu, Presiden Singapura menyatakan, urusan pemerintahan berada di tangan Perdana Menteri Lee Kuan Yew. Sedangkan dirinya hanya lambang negara tanpa kewenangan pemerintahan.

Pada peristiwa itu sempat membuat ketegangan hubungan Indonesia dengan Singapura. Sehingga menjelang hukuman gantung, seluruh staf kedutaan Indonesia di Singapura dipulangkan serta kapal-kapal milik Indonesia pun pulang membawa warga negara Indonesia.

"Di lapangan terbang Halim Perdanakusuma, masyarakat menyemut menyambut jenazah Harun dan Usman," ujar Ramly.

Setelah kematian Usman dan Harun, dua tahun kemudian Lee Kuan Yew ingin berkunjung ke Indonesia. Soeharto, menyilakan tapi dengan syarat, Lee harus meletakkan karangan bunga langsung di makam Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta.

"Syarat itu sungguh tidak lazim, namun entah dengan pertimbangan apa PM Lee setuju meletakkan karangan bunga di makam Usman dan Harun. Baru setelah itu hubungan Jakarta-Singapura membaik," ujar Ramly.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Soeharto Marah Jawab Kabar Hoaks Pemakaman Astana Giribangun Berbalut Emas
Cerita Soeharto Marah Jawab Kabar Hoaks Pemakaman Astana Giribangun Berbalut Emas

Nada bicara Soeharto meninggi saat menjawab tudingan soal Astana Giribangun yang diisukan dihiasi emas.

Baca Selengkapnya
Foto Lawas Buya Hamka jadi Imam Salat Jenazah Soekarno, Aksinya Ditentang Teman karena Dituduh Pembunuh
Foto Lawas Buya Hamka jadi Imam Salat Jenazah Soekarno, Aksinya Ditentang Teman karena Dituduh Pembunuh

Berikut foto lawas Buya Hamka saat menjadi Imam salat jenazah Soekarno.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno
Daniel Maukar, Pilot yang Tembaki Istana Merdeka Presiden Sukarno

Peristiwa Maukar terjadi di tengah kondisi politik yang penuh gejolak. Ketika berbagai pemberontakan muncul di daerah-daerah yang menginginkan otonomi daerah.

Baca Selengkapnya
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta
PDIP: Soeharto Ketakukan Kalau Bung Karno Dimakamkan Dekat Jakarta

Orba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.

Baca Selengkapnya
Menteri Soebandrio, Batal Dieksekusi Mati Usai G30S/PKI Karena Ditolong Ratu Elizabeth dan Presiden AS
Menteri Soebandrio, Batal Dieksekusi Mati Usai G30S/PKI Karena Ditolong Ratu Elizabeth dan Presiden AS

Soebandrio akan ditembak mati empat hari setelah Letkol Untung, pimpinan G30S/PKI dieksekusi.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya
Jenderal TNI Lolos Dari Maut, Tipu Kapten PKI yang Mau Menangkapnya

Kapten yang terpengaruh G30S/PKI itu menodongkan senjata pada Brigjen Suryo Sumpeno. Bagaimana cara untuk lolos?

Baca Selengkapnya
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto
Kesaksian Juru Kunci Astana Giribangun saat Pemakaman Soeharto

Keluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.

Baca Selengkapnya
Dibantu Ajudan, Try Sutrisno Naik Tangga Rumah Demi Beri Penghormatan Terakhir ke Almarhum Hamzah Haz
Dibantu Ajudan, Try Sutrisno Naik Tangga Rumah Demi Beri Penghormatan Terakhir ke Almarhum Hamzah Haz

Try tiba di lokasi rumah duka sekitar pukul 12.49 WIB dengan mengenakan mobil sedan hitam.

Baca Selengkapnya
Pedihnya Hukuman Pengkhianat Mataram Islam, Jasad Dimutilasi lalu Makamnya jadi Anak Tangga Agar Diinjak-injak
Pedihnya Hukuman Pengkhianat Mataram Islam, Jasad Dimutilasi lalu Makamnya jadi Anak Tangga Agar Diinjak-injak

Ternyata, undakan ini menyimpan sejarah. Di dalamnya sudah ditanam sosok yang penuh dengan teka-teki.

Baca Selengkapnya
Bamsoet: Soekarno, Seoharto, dan Gus Dur Layak Diberi Penghargaan karena Jasa dan Pengabdiannya
Bamsoet: Soekarno, Seoharto, dan Gus Dur Layak Diberi Penghargaan karena Jasa dan Pengabdiannya

Menurut Bamsoet, ketiga bekas presiden itu layak mendapatkan penghargaan sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Andika-Hendi Terima Naskah Resolusi Jihad Pada Peringatan Hari Santri 2024
Andika-Hendi Terima Naskah Resolusi Jihad Pada Peringatan Hari Santri 2024

Dengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng

Baca Selengkapnya