Ketika Jokowi dituding lindungi Ahok di kasus Sumber Waras
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambangi Istana Negara usai Rapat Kerja Gubernur Seluruh Indonesia serta Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Wali kota hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 berlangsung. Dia mengaku hanya menemui Presiden Joko Widodo.
Saat bertemu Jokowi, Ahok mengaku mendapat pertanyaan seputar kasus Sumber Waras. Presiden juga menanyakan soal pemanggilan yang dilayangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mendengar laporan yang disampaikan Ahok, Presiden hanya tertawa.
"Ya beliau ketawa saja ini namanya ujian sebelum naik lagi katanya," kata Ahok sembari tertawa lebar.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang menemui Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
Dalam hasil auditnya BPK menaksir pembelian lahan RS Sumber Waras merugikan daerah daerah Rp 191 miliar dari adanya selisih angka dalam pembelian lahan yang dilakukan PT Ciputra Karya Unggul sebesar Rp 564.355 miliar. Sedangkan angka pembelian lahan milik RS Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI senilai Rp 755 miliar.
Transaksi ini disebut BPK tak sesuai dengan prosedur. Dan menilai pemprov DKI membeli lahan di kawasan itu dengan harga yang lebih mahal. Selain itu, BPK juga menemukan enam indikasi penyimpangan dalam proses pengadaan tanah, yakni penyimpangan dalam tahap perencanaan, penganggaran, tim, pengadaan pembelian lahan RS Sumber Waras, penentuan harga, dan penyerahan hasil.
Usai pertemuan itu, beredar rumor Presiden Jokowi memberikan perlindungan kepada Ahok terkait dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras. Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Presiden memberikan penjelasan soal rumor ini.
"Saya kira harus ada klarifikasi dari presiden. Kasus ini begini karena ada rumor kalau Presiden melindungi Ahok. Makanya Presiden harus berikan klarifikasi," kata Fadli di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (16/4).
Dia tak segan mengatakan bahwa rumor perlindungan Presiden telah menyebar di kalangan anggota dewan hingga masyarakat. "Rumor ini sudah beredar di kalangan politisi," jelas politisi Gerindra ini.
Menurutnya, rumor ini semakin kuat karena KPK saat ini belum memiliki cukup bukti untuk menentukan siapa dalang dibalik dugaan korupsi lahan RS Sumber Waras.
"Saya enggak tahu, ini harus diklarifikasi, kasus ini tertahan (di KPK) katanya presiden melindungi Ahok. Ini kasus, rumor ini harus dibantah kalau ini enggak benar. Risikonya orang akan bertanya-tanya kasus yang sudah gamblang (ada indikasi kerugian negara), tapi enggak bisa dieksekusi," tegasnya.
Terkait rumor itu juga, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan membantah. Menurut Luhut, tidak benar Presiden memberikan Ahok perlindungan.
"Saya kira enggak ada begitu. Enggak ada," ujar Luhut di Kompleks Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Luhut meminta semua pihak tetap berpegang teguh pada keputusan KPK sebagai lembaga penegak hukum yang berwenang menyelidiki perkara tersebut. Luhut juga meminta publik tak terlalu heboh dalam menanggapi pernyataan Fadli tersebut.
"Biarkan hukum yang bicara. Kita enggak usah terlalu heboh-lah," ujar Luhut. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaPolemik Jampidsus Dikuntit Densus 88, Begini Sikap Jokowi ke Kapolri dan Jaksa Agung
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, terkait kabinet baru perlu ditanyakan langsung kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaSurya bahkan meyakini bahwa gestur Jokowi itu dinilai menghapus kesan bahwa kepala negara itu memusuhi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAndre, Desta, dan Boiyen berkunjung ke kediaman Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar dinarasikan Ahok menyebut Jokowi dan Gibran tak bisa kerja
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca Selengkapnya