Ketika Kawanan Hiu Blacktip di Nusa Dua Bali Sedot Perhatian Wisatawan
Merdeka.com - Munculnya puluhan kawanan hiu jenis Blacktip yang bergerombol di pinggiran Perairan Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun asing.
Beberapa wisatawan asing juga terlihat turun ke perairan untuk mengabadikan potret gerombolan hiu karang tersebut. Sebagian juga hanya berdiri menonton di darat melihat gerombolan hiu yang meliuk-liuk di dalam air laut tersebut.
Amang Raga selaku Volunteer Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang turun ke lokasi untuk memantau para hiu tersebut mengatakan adanya gerombolan hiu tersebut biasa terjadi diantara bulan Juni dan September.
-
Apa yang terjadi pada hiu tutul? Seekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang. Diduga hiu bernasib malang itu terbawa air pasang.
-
Dimana hiu banteng biasa ditemukan? Hiu banteng merupakan salah satu jenis hiu terganas yang juga dapat ditemukan di perairan air tawar.
-
Dimana habitat Hiu Hantu? Merupakan jenis hewan yang baru ditemukan pada tahun 2002, sebab makhluk ini merupakan binatang laut langka yang sangat sulit ditemukan. Bentuknya yang aneh dengan mata yang buta dan sirip besar seperti sayap ini ternyata tidak termasuk kedalam spesies keluarga hiu.
-
Dimana hiu tutul bisa ditemukan? Habitat hiu tutul dapat ditemukan di perairan Indonesia. Terutama di daerah-daerah seperti Kepulauan Raja Ampat, Kepulauan Bangka Belitung, dan sepanjang pesisir Pulau Jawa.
-
Siapa yang memburu hiu monyet? Namun, manusia memburu mereka untuk olahraga, sup sirip hiu, pengambilan daging, dan ekstraksi minyak hati.
-
Dimana hiu itu ditemukan? Penemuan hiu langka dengan ekor yang sangat besar di Sunset Beach, Cape Town, Afrika Selatan memicu kehebohan di kalangan para peneliti dan pecinta satwa liar.
"Sebenarnya bukan fenomena, ini kejadian biasa dan alami. Biasa terjadi diantara bulan Juni sampai September. Dan ini bisa jadi parameter ada peningkatan ekosistem dan ini juga bertambanya sistem disekitar sini sudah mulai membaik," kata Amang, Jumat (23/8).
Amang juga menjelaskan, untuk jenis Blacktip memang hidup di perairan dangkal atau disekitar terumbu karang yang mencapai 40 meter.
"Jenisnya Blacktip masih tergolong hiu karang. Jadi dia hiu dangkal sampai 40 meter hidupnya dan hiu ini sekitaran disini saja. Jadi kebetulan ini musim pakannya, mungkin dia naik atau bisa juga menjadi indikator bahwa (ada) perubahan arus dibawah tapi kemungkinan itu kecil," jelasnya.
Ia juga menjelaskan hiu Blacktip tidak berbahaya dan menurutnya tidak ada hiu yang berbahaya. "Tidak ada hiu yang berbahaya justru kita yang membahayakan hiu-nya," ungkapnya.
Amang juga memprediksi, bahwa para gerombolan hiu tersebut akan berkeliaran di sekitar Perairan Pulau Peninsula dari 3 hari hingga satu pekan kemudian mencari tempat lain.
"Dia akan pergi, mungkin disini 3 hari atau satu Minggu tergantung pakannya juga. (Pakannya) ikan-ikan kecil dan ini istilahnya saatnya panen buat ikan-ikan Hiu dan ini efek dari peningkatan pakan dan membaiknya ekosistem disekitar sini," ujarnya.
Dia juga memaparkan, bahwa Hiu Blacktip habitatnya di lautan Indo-Pasifik dan hampir di seluruh wilayah Indonesia itu ada dan tidak hanya di Bali saja.
"Ini termasuk lautan Indo-Pasifik. Kalau Hiu Blacktip hampir merata di seluruh perairan Indonesia. Jadi tidak hanya di Bali. Di Indonesia hampir 400 jenis hiu yang terindikasi sekarang sudah 250 jenis hiu asli Indonesia," papar Amang.
Namun Amang juga menghimbau, kendati hiu Blacktip tergolong hiu yang tidak agresif dan tidak menyerang manusia. Namun, para pengunjung atau turis untuk tidak turun ke perairan karena sifat hewan liar tidak bisa diprediksi.
"Sebenarnya ini bagian dari pariwisata, tapi kita lebih baik mengamati dari darat saja dan jangan turun karena nanti dia terusik dan terganggu yang namanya satwa liar kita tidak prediksi sifatnya. Walaupun ini nampak tidak berbahaya tau-tau menyerang. Jadi tidak usah dekat-dekat kita amati dari darat saja," ujar Amang.
Sementara salah wisatawan asing bernama Oliver dari Negara Perancis mengungkapkan rasa senangnya. Karena, bagi dia gerombolan hiu tersebut adalah sebuah kejutan saat berlibur di Bali.
"Saya gendong anak saya dan ke laut melihat hiu dan saya sangat senang. Saya dua kali melihat hiu pertama di Thailand dan sekarang di Bali dan ini menyenangkan," ujar Oliver.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para nelayan dihebohkan dengan kemunculan seekor hiu tutul berukuran besar di perairan laut Kabupaten Tuban.
Baca SelengkapnyaSaat terjaring pukat, hiu itu tidak melawan, malah tampak seperti bermain-main dengan nelayan.
Baca SelengkapnyaBangkai ikan besar ini masih berada di tepi pantai dan menanti tindakan lebih lanjut dari instansi yang berwenang.
Baca SelengkapnyaMomen munculnya satwa langka ini dibagikan Dinas Lingkungan Hidup (LH) melalui akun Instagram resminya @dinaslhdki.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaIni merupakan hiu paus kedua yang ditemukan mati di kawasan itu dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaHiu tutul termasuk hewan langka yang berperan penting di ekosistem laut.
Baca SelengkapnyaKarimunjawa terkenal dengan panorama alam laut yang indah dan memukau.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaWilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang hendak berwisata, khususnya mandi di Pantai Sanur agar lebih waspada
Baca Selengkapnya