Ketika Mantan Teroris Kembali Dalam Dekapan Merah Putih
Merdeka.com - Gilang Taufik (35), salah seorang mantan narapidana kasus terorisme (napiter) bersama puluhan teman-temannya mengikuti upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, Rabu (17/8). Baginya, upacara tersebut memiliki makna tersendiri karena sudah puluhan tahun tidak pernah dilakoni.
Dia bercerita bahwa terakhir kali mengikuti upacara bendera Merah Putih dan harus menghormati bendera Indonesia adalah pada saat duduk di bangku sekolah dasar (SD). Setelahnya, Gilang tidak pernah kembali mengikuti karena menganggap kegiatan tersebut syirik.
Pada upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia itu, Gilang menjadi bagian pasukan pengibar bendera.
-
Siapa yang merayakan HUT TNI? Biasanya, peringatan HUT TNI bakal diselenggarakan di halaman Istana Negara Jakarta hingga dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara serta pimpinan militer tanah air.
-
Dimana upacara HUT RI di Jatim? Gubernur Khofifah mengundang mesyarakat umum untuk ikut upacara HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, pada 17 Agustus 2023 mendatang.
-
Dimana Upacara HUT ke-78 RI berlangsung? Peringatan HUT ke-78 RI berlangsung meriah di Istana Merdeka dengan dihadiri banyak artis Tanah Air.
-
Siapa saja yang ikut upacara HUT ke-78 RI bersama Puteri Indonesia? Selain para menteri dan beberapa artis, Putri Indonesia 2023 juga diundang menghadiri upacara HUT ke-78 RI di Istana Negara.
-
Siapa yang hadir dalam perayaan HUT Mahkamah Agung? Acara yang berlangsung dalam rangka merayakan HUT Mahkamah Agung tersebut juga dihadiri Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, para Pimpinan Mahkamah Agung, Hakim Agung, Hakim AdHoc, PLH Sekretaris Mahkamah Agung, pejabat eselon 1 dan 2 serta undangan lainnya.
-
Kapan Indonesia memperingati hari kemerdekaan? Tahun ini, Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-78 tahun.
"Ini upacara pertama setelah sekian tahun. Mungkin terakhir itu SD melakukan upacara," kata Gilang.
Anggapan kesyirikan melaksanakan upacara bendera, menurut Gilang, saat ini sudah menjadi cerita masa lalu yang tidak ingin ia lakukan lagi. Kini, setelah mendapat bimbingan khusus, upacara bendera dalam pandangannya adalah bagian penghormatan kepada Republik Indonesia.
Pemahaman tersebut, disebutnya bukan hanya didapatkan olehnya seorang, namun oleh puluhan mantan napiter. Oleh karena itu, para mantan napiter pun berinisiatif untuk menggelar upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Langkah upacara hari kemerdekaan itu, diakuinya sebagai wujud kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gilang juga mengaku telah bertaubat atas kesalahan-kesalahan di masa lalu, dan bertekad untuk menebusnya menjadi pribadi yang lebih Indonesia.
"Kami ingin bergandengan dengan setiap unsur untuk menjaga negeri ini dari paham yang ingin merusak. Ini bentuk cinta kami kepada negeri ini," tegasnya.
Kegiatan upacara bendera oleh para mantan napiter itu dilaksanakan di halaman Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Identifikasi dan Sosial, Detasemen KHusus 88 Antiteror, Brigadir Jenderal Polisi Arif Makhfudiharto.
Arif mengatakan bahwa upacara peringatan hari kemerdekaan itu memang dilaksanakan atas inisiatif para mantan napiter yang berjumlah 75 orang. Pihaknya mengakomodir keinginan itu karena menjadi bukti mereka telah kembali memeluk paham Pancasila.
Dia menyebut bahwa para mantan napiter itu sudah menyatakan cintanya masing-masing kepada NKRI. "Mereka juga punya keinginan berkontribusi untuk membangun wilayah masing-masing," sebut Arif.
Kegiatan yang dilaksanakan para mantan napiter, menurut Arif menjadi penting sebagai bagian untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. "Upacara juga dapat menjadi upaya resosialisasi agar para eks napiter itu dapat berkumpul bersama berbagai masyarakat dari berbagai kalangan," jelasnya.
Awalnya seluruh mantan Napiter di Provinsi Jawa Barat akan ikut dalam kegiatan tersebut. Namun karena keterbatasan tempat, maka hanya 75 orang saja yang terlibat.
Dijadikannya Pondok Pesantren Hamalatul Quran sebagai tempat upacara pun bukan tanpa alasan, namun memiliki sejarah tersendiri. Pengelolanya, dulu diketahui merupakan bagian dari jaringan Jamaah Islamiyah.
"Namun mereka juga punya kesadaran untuk kembali mencintai NKRI. Mangkanya kami gunakan tempat ini," ungkapnya.
Upacara yang diikuti oleh para mantan napiter pun menjadi proyek percontohan yang dilakukan oleh Densus 88 AT dan ke depannya akan lebih memasifkan. Harapannya, mereka para mantan napiter bisa kembali hidup di tengah masyarakat yang beragam dan berbeda pendampingan.
Walau begitu, diakui Arif, pihaknya akan terus melakukan pendampingan sehingga mereka tidak terstigma. Bila sudah terstigma, maka mereka para mantan napiter pun menurutnya akan berat menjalani kehidupan di tengah masyarakat.
"Karena itu, kami menjadi penghubung mereka kembali ke masyarakat. Pendampingan akan dilakukan sampai mereka menjadi bagian dan berkontribusi kepada masyarakat," tutup Arif.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Inspektur Upacara HUT ke-78 TNI. Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaIkrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaTerlihat, sejumlah para petinggi TNI tiga matra tersebut turut mendoakan para pahlawan di TMP Kalibata.
Baca SelengkapnyaSBY terlihat berada sebelahan dengan Prabowo dan Wiranto.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia ke-6 Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono turut hadir dalam Upacara Parade Senja di Kemhan.
Baca SelengkapnyaPuluhan mantan narapidana teroris yang bernaung di Yayasan Ansharul Islam, Tasikmalaya, Senin (27/11), mendeklarasikan akan berperan aktif pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUpacara parade dan defile HUT ke-78 TNI 2023 ini akan mengerahkan 4.630 personel pasukan dan 130 alutsista.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bukan hanya mengenang kemerdekaan yang diproklamasikan di kota ini, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat kebangsaan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk mengenang perjuangan para pendahulu Polwan
Baca SelengkapnyaHUT ke-78 TNI digelar secara meriah di Lapangan Silang Monas.
Baca SelengkapnyaBertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnya