Ratusan anggota polisi bersiap-siap mengamankan kedatangan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Jumat (10/1). Untuk menjaga kelancaran datangnya Anas, pihak kepolisian menurunkan anggota dari satuan Sabhara sebanyak tiga Satuan Setingkat Kompi (SSK) buat mengawal pemeriksaan Anas.
Ketika ratusan polisi amankan kedatangan Anas di KPK
Anas Urbaningrum
Kepolisian juga meminta bantuan pengamanan dari kesatuan Brigade Mobil sebanyak dua SSK.
Suasana saat Ratusan anggota polisi bersiap-siap mengamankan kedatangan Anas untuk diperiksa sebagai tersangka suap penerimaan hadiah terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang di Gedung KPK.
Seorang anggota kepolisian saat berkomunikasi dengan rekan jelang kedatangan Anas di KPK.
Suasana saat Ratusan anggota polisi bersiap-siap mengamankan kedatangan Anas untuk diperiksa sebagai tersangka suap penerimaan hadiah terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang di Gedung KPK.
Kerumunan anggota polisi dan wartawan saat menunggu kedatangan Anas di Gedung KPK.
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum menyatakan PKN tidak terpengaruh jargon koalisi dalam menentukan dukungan ke Capres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu menilai Pilkada sangat rentan memicu masalah besar.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Jadi saya tegaskan, saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik," kataAnas.
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan silahturahmi menjadi tak baik apabila dipaksakan.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca Selengkapnya