Ketimbang orangutan, nasib Orang Rimba lebih tragis
Merdeka.com - Sebelas Orang Rimba tewas diduga karena kelaparan. Peristiwa ini memicu keprihatinan sejumlah pihak. Ketua Dewan Pakar Komunitas Adat Terpencil (KAT) Budi Santoso sampai mengatakan nasib masyarakat adat tersebut lebih buruk dibandingkan orangutan terutama karena lingkungan tempat tinggal mereka terancam.
"Apa yang selama ini kita khawatirkan dan yang menjadi masalah krusial yaitu kelaparan, itu yang terjadi pada Orang Rimba," kata Budi Santoso dikutip Antara, Rabu (11/3).
Ditinjau dari kebiasaan hidup Orang Rimba, Budi mengatakan Orang Rimba memiliki kebiasaan berpindah atau melangun ke tempat yang tidak jauh dari sumber makanan. Saat berpindah pun mereka tidak akan keluar dari wilayah teritorinya dan tidak akan melampaui batas jelajah mereka.
-
Bagaimana Suku Bajo mencari nafkah? Profesi Mayoritas Suku Bajo berprofesi sebagai nelayan. Mereka menggunakan perahu tradisional untuk mencari ikan dengan cara yang diwariskan turun-temurun. Memancing dengan kail, menjaring, bahkan memanah jadi metode yang masih digunakan untuk mencari rezeki dari laut.
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Bagaimana BPJS Ketenagakerjaan membantu pekerja rentan di Sijunjung? Melalui program tersebut hingga saat ini terdapat 23 ribu pekerja rentan yang telah terlindungi BPJS Ketenagakerjaan melalui APBD Kabupaten Sijunjung.
-
Bagaimana warga Desa Cipelem bertahan hidup? Selain mengandalkan penghasilan sehari-hari, warga Desa Cipelem juga bergantung pada bantuan pemerintah. Selain itu mereka juga mencukupi kebutuhan dengan berhutang sana-sini.
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
-
Di mana Jambal Roti biasa hidup? Ikan ini biasanya hidup di perairan laut lepas, dan terpusat di muara sungai hampir seluruh Indonesia.
"Yang terjadi adalah daerah mereka sudah terancam, karena segala kehidupan termasuk manusia memerlukan lingkungan hidup. Kalau lingkungannya rusak maka mereka juga pasti berpindah mencari yang lebih baik," katanya.
Selain kekurangan sumber makanan, hidup mereka pun terancam dan mereka kini tidak merasa aman.
"Yang dihadapi KAT adalah terancamnya sumber makanan mereka bisa saja karena lingkungan yang sudah rusak," tambah dia.
Selain itu juga dibutuhkan jaminan kelangsungan hidup keturunannya sehingga dipastikan mereka mencari tempat yang lebih baik.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaBanyak yang bisa dilakukan bagi konservasi Orangutan pada program ini.
Baca SelengkapnyaAda kera terbesar yang pernah hidup di Bumi. Punya tinggi 3 meter dan berat 300 kilogram.
Baca SelengkapnyaTumbuhan merambat yang hidup di hutan tropis ini telah dibudidaya oleh masyarakat Orang Rimba sebagai salah satu sumber pendapatan mereka.
Baca SelengkapnyaArti dari Melangun sendiri adalah bepergian untuk berpindah tempat apabila salah satu anggota keluarganya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKerabat Manusia Setinggi 3 Meter Pernah Hidup 295.000 Tahun Lalu, Punah karena Sebab Misterius
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan mengapa umur manusia mungkin tak bisa sepanjang beberapa dinosaurus.
Baca SelengkapnyaTanggal 19 Agustus diperingati sebagai Hari Orangutan Sedunia.
Baca SelengkapnyaJenis primata paling berbahaya di dunia yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis menimpa seekor induk gajah dan dua anaknya di India yang keluar dari hutan untuk mencari makan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaBerikut foto lawas bos jalan tol bersama sang putra.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan tapir termasuk hewan langka asli Indonesia.
Baca Selengkapnya