Ketua BPK persilakan Ahok gugat audit Sumber Waras ke pengadilan

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok menuding audit laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal RS Sumber Waras ngaco. Ketua BPK Harry Azhar mempersilakan Ahok menggugat hasil audit BPK ke pengadilan.

"Meragukan audit BPK bisa saja dalam negara demokrasi. Caranya, gugat saja hasil auditnya ke pengadilan," kata Harry di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (16/4).

Jalur hukum merupakan cara yang paling tepat bila merasa tidak terima dengan hasil audit BPK. Tapi, Harry hanya mengingatkan 94 persen gugatan terhadap audit BPK ke pengadilan tidak berhasil.

"Banyak yang sudah melakukan gugatan kepada BPK, contohnya di Semarang. Alhamdulillah gugatan enggak berhasil, kalau Ahok merasa dirugikan ya silakan gugat BPK ke pengadilan," tegasnya.

Sebelumnya, Ahok menilai hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) cenderung tendensius. Dalam hasil auditnya BPK menaksir pembelian lahan RS Sumber Waras merugikan daerah daerah Rp 191 miliar dari adanya selisih angka dalam pembelian lahan yang dilakukan PT Ciputra Karya Unggul sebesar Rp 564.355 miliar. Sedangkan angka pembelian lahan milik RS Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI senilai Rp 755 miliar.

"Pertama gini, saya telah mengatakan bahwa BPK ini oknumnya tendesius menuduh saya yang tidak masuk akal, memberikan pilihan yang tidak masuk akal. Contoh buktinya, kalau dia mau membuktikan BPK itu tidak ada sesuatu, kalau kamu tidak ada sesuatu, kamu pengen enggak waktu tanya jawab dibuka saja, biar seluruh rakyat Indonesia melihat pertanyaan-pertanyaan itu tendensius. Dia enggak mau ngasih," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (25/11).