Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua Dakwah MUI: Bersalawat tak menutup aurat mengurangi etika dan tak sopan

Ketua Dakwah MUI: Bersalawat tak menutup aurat mengurangi etika dan tak sopan Gus Miftah. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Sosok KH Miftah Maulana Habibburahman atau Gus Miftah sedang ramai diperbincangkan. Dia berceramah di sebuah kelab malam.

Tak hanya menyampaikan tausiah, dia mengajak yang hadir di klub di kawasan Bali itu bersalawat dan bertakbir bersama. Dari sejumlah video yang beredar, saat itu tampak puluhan wanita bergaun merah sedikit terbuka seksama mendengarkan ceramah Gus Miftah. Mereka juga tak sungkan bersalawat dan mengumandangkan takbir mengikuti Gus Miftah yang berdiri di depan panggung kecil.

Caranya berdakwah kemudian menuai pro dan kontra. Ada yang mendukung, namun tak sedikit yang menilai kurang tepat.

Orang lain juga bertanya?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan pandangannya. Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Muhammad Cholil Nafis, menyebut melafalkan salawat adalah suatu kebaikan dan bernilai ibadah. Sehingga, katanya, kuranglah etis jika saat bersalawat kita tidak menutup aurat dengan benar.

"Apakah etis kita bersalawat, beribadah sedangkan kita dalam keadaan tidak menutup aurat. Apalagi terkesan buka-bukaan," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/9).

"Memang ini tidak sampai murtad dan keluar dari Islam, tapi bersalawat dalam kondisi yang tidak sopan secara ibadah tidak menutup aurat, di tempat yang tak layak itu mengurangi etika dan sopan santun bersalawat kepada Rasulullah," sambung dia.

Cholis menceritakan bagaimana kemuliaan bersalawat. Dia beharap, cara-cara bersalawat kepada Rasulullah, dilakukan seusai dengan yang baik dan benar.

"Membaca salawat, mengerti dapat pahala, tidak mengerti pun dapat pahala. Dan Allah mengkhususkan salawat itu dengan mencantumkan dirinya juga bersalawat kepada Rasulullah. Dan saat Allah bersalawat, itu juga mencantumkan tata cara sopan menyebutnya. Ya Nabi Allah, tidak disebut namanya langsung Muhammad, tidak. Itu dari sisi bersalawat," jelas Cholil.

Terkait cara bersalawat yang dilakukan Gus Miftah di sebuah klub malam di Bali, dia menyaranakan menjadi sangat baik bila dilakukan dengan cara-cara yang tidak melanggar etika agama

"Sebaiknya menggunakan metode dakwah yang lebih elegan dan tak melanggar etika beragama. Mari kita coba tirukan cara kita bersalawat kepada Rasulullah," tegas Cholil.

Terpisah, ditemui di Pondok Pesantren Ora Aji, Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Gus Miftah mengaku berceramah di tempat hiburan malam bukan hal baru.

"Sudah delapan tahun ini (memberikan ceramah di Boshe Bali). Setiap tahun selalu ceramah di Boshe Bali. Pas acara ulang tahun atau acara lainnya. Selonggar waktunya tapi rutin mengisi di sana," ujar lelaki berusia 37 tahun ini, Rabu (12/9).

Gus Miftah menerangkan, selain di Bali, beberapa kelab malam di berbagai daerah juga pernah menjadi tempatnya berceramah. Bahkan di Yogyakarta, Gus Miftah sudah sejak belasan tahun yang lalu rutin menggelar ceramah dan selawatan di tempat hiburan malam.

"Di Boshe Yogyakarta, rutin saya isi (ceramah). Dua pekan sekali saya isi biasanya. Kelab dan kafe lain di Yogyakarta juga rutin saya pakai ceramah. Sudah sejak 12-13 tahun yang lalu saya lakukan," ungkap Gus Miftah.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI Ingatkan Dakwah Pakai Bahasa Sopan dan Mendidik Umat, Kedepankan Etika!
MUI Ingatkan Dakwah Pakai Bahasa Sopan dan Mendidik Umat, Kedepankan Etika!

"Humor diberikan saat berdakwah harus yang bernilai tinggi, berbudaya dan mengedepankan etika. Tidak boleh asal membuat orang tertawa"

Baca Selengkapnya
Ketum PBMA Ingatkan Ulama Harus Jaga Lisan
Ketum PBMA Ingatkan Ulama Harus Jaga Lisan

Embay mengatakan, belajar agama tidak bisa sekadar emosional atau bahkan lucu-lucuan.

Baca Selengkapnya
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih
Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU

Baca Selengkapnya
MUI Minta Gus Miftah Bertaubat Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian
MUI Minta Gus Miftah Bertaubat Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian

Anwar Abbas meminta kepada penceramah atau dai yang telanjur melanggar ketentuan Allah SWT untuk bertaubat.

Baca Selengkapnya
MUI Keluarkan Fatwa Terkait Salam Lintas Agama, Ini Penjelasan Lengkapnya
MUI Keluarkan Fatwa Terkait Salam Lintas Agama, Ini Penjelasan Lengkapnya

MUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama

Baca Selengkapnya
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat
MUI: Cegah Dai Kedepankan Intoleransi, Provokasi dan Pecah Belah Umat

Kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa

Baca Selengkapnya
Doa Memakai Pakaian dalam Islam, Lengkap Beserta Artinya
Doa Memakai Pakaian dalam Islam, Lengkap Beserta Artinya

Doa memakai pakaian bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim.

Baca Selengkapnya
Cara Berdakwah Nabi Muhammad, Bisa Jadi Teladan Umat Muslim
Cara Berdakwah Nabi Muhammad, Bisa Jadi Teladan Umat Muslim

Cara berdakwah Nabi Muhammad SAW sangat relevan untuk dipelajari dan diikuti hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Doa Penutup Majelis Sesuai Sunnah Rasulullah SAW, Lengkap Latin dan Artinya
Doa Penutup Majelis Sesuai Sunnah Rasulullah SAW, Lengkap Latin dan Artinya

Kumpulan doa penutup majelis dan juga adab yang harus diketahui umat Islam.

Baca Selengkapnya
Doa-Doa Khutbah Jumat dan Artinya, Perlu Diketahui
Doa-Doa Khutbah Jumat dan Artinya, Perlu Diketahui

Penting untuk menyimak dan mengetahui arti doa-doa khutbah Jumat.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Sholawat Nabi dan Artinya, Begini Cara Mengamalkannya.
Pentingnya Sholawat Nabi dan Artinya, Begini Cara Mengamalkannya.

Sholawat Nabi merupakan amalan sunah yang memiliki banyak manfaat.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya