Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPR desak BPK audit BI soal pelemahan Rupiah

Ketua DPR desak BPK audit BI soal pelemahan Rupiah Setya Novanto. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) masih saja terus melemah. Bahkan, nilai tukar Rupiah sudah menyentuh angka Rp 14,014 per USD.

Menanggapi hal ini, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan akan meminta Komisi XI DPR untuk memanggil Badan Pengawas Keuangan (BPK). Sehingga, kata dia, BPK dapat melakukan audit terhadap Bank Indonesia.

"Undang BPK mengajukan audit kepada BI menangani audit dengan cara PDTT (Pemeriksaan dengan tujuan tertentu)" kata Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8).

Lewat hal ini, dia meyakini akan menjadi langkah investigasi guna mencari tahu asal muasal di balik nilai tukar rupiah yang terus melemah.

"Supaya bisa memberikan analisa lebih jelas kesiapan pada BI," tukasnya.

Diketahui, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada dalam risetnya mengatakan, sebenarnya laju USD kini mengalami pelemahan seiring keragu-raguan pelaku pasar terhadap kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunganya di September 2015. Akan tetapi, hal tersebut tidak cukup untuk membuat laju Rupiah menguat.

"Justru kami melihat laju Rupiah kian terbenam dalam laut merah. Harapan akan dapat melambatnya pelemahan Rupiah pun tak terjadi seiring dengan tak kunjung meredanya pelemahan Rupiah," kata Reza di Jakarta.

Menurutnya, belum adanya sentimen positif yang dapat dijadikan amunisi bagi Rupiah untuk menguat membuat laju Rupiah terus melemah meski laju USD juga sedang melemah.

"Bahkan adanya rilis tujuh kebijakan BI terkait upaya menahan pelemahan nilai tukar Rupiah yang kami nilai cukup baik, ternyata hanya dianggap angin berlalu oleh pelaku pasar," tutupnya.

(mdk/efd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP