Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Tak Buru-Buru Terapkan New Normal
Merdeka.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar tak tergesa dalam menerapkan fase normal baru di masa pandemi Covid-19.
Masukan itu menurutnya bagian dari fungsi pengawasan DPR RI. “Sebagai bagian dari menjalankan fungsi pengawasan, DPR-RI mengingatkan Pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melaksanakan The New Normal,”ujarnya dalam keterangan, Senin (1/6/2020).
Dengan berhati-hati dan tidak tergesa hal itu menurut Puan tidak akan memunculkan kebingungan baru di masyarakat.
-
Siapa yang Puan Maharani ingatkan tentang Pemilu 2024? Oleh karena itu, dia mengajak seluruh rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak suara untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
-
Apa yang Puan Maharani sampaikan terkait Pemilu 2024? 'Capek-capek tunggu pemilu, tapi nggak bebas, rugi dong, yang benar saja. Capek-capek ke TPS dan nyoblos, tapi nggak ikut kata hatinya, rugi dong, yang benar saja,' kata Puan diiringi tepuk tangan para anggota DPR yang hadir pada Rapat Paripurna ke-12 DPR RI dalam Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024.
-
Apa yang dilakukan Puan Maharani kepada Pramono Anung? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Puan Maharani diapresiasi? “Tentu, ini suatu hal yang membanggakan. Karena apa? Karena memang parlemen Indonesia dalam isu kesetaraan gender juga menghadirkan Pimpinan Parlemen atau Ketua DPR dari perempuan. Memang ini justru menjadi kekuatan kita, karena kita sudah memiliki ketua parlemen perempuan yang memang isu kesetaraan gender ini menjadi isu utama pembahasan baik tingkat asean maupun tingkat global,“ pungkasnya.
-
Kapan Puan Maharani menyampaikan pesan tentang Pemilu 2024? Ketua DPR RI Puan Maharani mengucapkan peribahasa sindiran untuk mengajak rakyat Indonesia menyalurkan hak pilihnya dan menjunjung tinggi persatuan dalam Pemilu 2024 saat menutup rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Selain itu, Puan juga mengingatkan adanya pra kondisi atau simulasi sebelum The New Normal benar-benar diterapkan.
"Diperlukan pra kondisi dan protokol yang dipahami bersama dengan masyarakat, sebab rincian New Normal untuk setiap jenis kegiatan dan wilayah tentu berbeda-beda," ujarnya.
Selain itu, di hari lahirnya Pancasila ini, Puan mengingatkan pentingnya gotong-royong berskala besar. Sebab, Bung Karno menurutnya selalu mengingatkan inti Pancasila adalah gotong royong
Pada konteks saat ini, Puan menyebut Penanggulangan Pandemi Covid-membutuhkan kerja bersama gotong royong dari semua komponen bangs, baik itu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta dan masyarakat.
"Alhamdulillah dalam menghadapi Pandemi Covid-19, saya melihat jiwa gotong toyi yang terpancar di tengah rakyat Indonesia. Seperti yang terjadi di Cimahi, Jawa Barat ada satu daerah yang antar tetangganya rukun membantu menyediakan makanan untuk salah satu warganya yang menjalani isolasi," terangnya.
DPR-RI menurut Puan, beberapa bulan terakhir memfokuskan tugas konstitusional kami dalam melawan Covid-19 melalui Fungsi Pengawasan, Fungsi Anggaran, dan Fungsi Legislasi DPR.
"Lebih dari 150 rapat DPR-RI pada masa persidangan periode 30 Maret 2020 hingga 12 Mei 2020 berkaitan dengan penanggulangan Covid-19 dan dampaknya," ia menandaskan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan menegaskan DPR siap mendukung keinginan pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaUsulan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang disuarakan di DPR
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani meminta Pemerintah melakukan mitigasi dan memperkuat sistem early warning, terutama di daerah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan bahwa berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat makin membutuhkan kehadiran negara.
Baca SelengkapnyaDPR RI mencermati berbagai pandangan atas putusan MK mengenai UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPuan mendorong agar Pemerintah memperkuat infrastruktur penyedia air untuk warga.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, pemerintah menilai beberapa daftar inventarisasi masalah (DIM) yang disampaikan saat itu sudah tidak relevan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR menilai mengatakan inisiatif masyarakat untuk memviralkan permasalahan di media sosial atau no viral, no justice menjadi tantangan bagi DPR
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan DPR masih membahas terkait komisi yang akan dilebur untuk menyesuaikan dengan jumlah kementerian di kabinet.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut, untuk membahas undang-undang harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan.
Baca Selengkapnya"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan
Baca Selengkapnya