Ketua DPR Minta BIN Cermati Fenomena Kemunculan Kerajaan Baru
Merdeka.com - Munculnya kerajaan-kerajaan baru selama sepekan terakhir mendapatkan perhatian dari Ketua DPR RI, Puan Maharani. Dalam pertemuannya dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Puan mengaku sempat menyinggung masalah munculnya kerajaan tersebut.
Puan meminta agar Badan Intelijen Nasional (BIN) mencermati fenomena-fenomena kemunculan kerajaan-kerajaan tersebut. Selain itu, dia juga meminta aparat penegak hukum untuk menelisik hal tersebut.
"Ya itu memang tadi jadi salah satu agenda yang dibicarakan (dengan Sultan HB X). Bahwa maraknya keraton apa sih, Sunda Empire dan lain-lain itu kemudian sudah dicermati BIN dan lain-lain, aparat hukum terkait," katanya di Yogyakarta, Senin (20/1).
-
Apa yang diminta Kemnaker kepada pemerintah? Anggota Komisi IV DPR, Alimin Abdullah meminta pemerintah menaikan anggaran sektor pertanian.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Bagaimana Kementan dibantu oleh Polri? Kapolri menambahkan bahwa pihaknya siap mem backup dan mendukung berbagai kegiatan Kementan melalui pengerahan para Kapolda, Kapolres hingga anggota babinkamtibmas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Politikus PDIP itu menilai, dari penelusuran yang dilakukan oleh BIN nantinya akan diketahui apa latar belakang munculnya fenomena kerajaan-kerajaan baru tersebut. Setelah mengetahui latar belakangnya, nantinya bisa dilakukan antisipasi atas fenomena kerajaan.
"Kenapa dan bagaimana mengantisipasinya itu seperti apa," tutup Puan.
Sebelumnya, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah menghebohkan publik. Keraton tersebut memiliki seorang Raja yang bernama Toto Santosa dan Ratu Fanni Aminadia.
Kini Polda Jawa Tengah telah menetapkan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat tersebut sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan pasal penipuan dan pembuat keonaran karena mendeklarasikan diri sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa tengah.
Usai ditangkap oleh pihak kepolisian, Fanni sempat meminjam ponselnya yang telah disita oleh polisi. Ia beralasan ingin mengabarkan kerabat. Tetapi, ternyata Fanni membuat sebuah unggahan di akun instagram miliknya @fanniaminadia. Polisi pun membenarkan hal tersebut pada Merdeka.com.
Sultan HB X Minta Masyarakat Waspada
Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi kemunculan kerajaan-kerajaan baru belakangan ini. Apalagi jika kerajaan tersebut menawarkan iming-iming berupa uang dalam jumlah tertentu.
"Ya masyarakat hati-hati lah. Soalnya masyarakat kita ini kalau diiming-iming gampang sekali," ujarnya.
Sultan HB X menyarankan agar masyarakat tak mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Apalagi jika orang itu menawarkan sesuatu yang sifatnya tak rasional.
"Masyarakat kita ini sangat mudah percaya pada orang lain ya jadi susah. Rung karuan kenal wae dipercoyo (belum tentu kenal saja sudah dipercaya)," ungkapnya.
Sultan HB X mengakui susah untuk mengubah karakteristik masyarakat Indonesia khususnya yang berasal dari Jawa. Sultan HB X pun mengingatkan kewaspadaan dari masyarakat perlu ditingkatkan agar tak mudah tertipu.
"Tidak bisa mengubah kebiasaan seperti itu (masyarakat yang mudah percaya pada orang yang tak dikenal). Terus (menjadi masyarakat) tertutup kan nggak bisa. Satu-satunya cara ya kita sendiri yang harus hati-hati," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani melantik Tim Pengawas Intelijen DPR.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, Komisi I DPR mengingatkan BIN agar menjadi koordinator dari seluruh aparat intelijen
Baca SelengkapnyaRapat tertutup ini dilaksanakan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Anggota DPR-DPD RI terpilih Periode 2024-2029 kelak turut berpartisipasi mengatasi berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaPuan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaPuan ditanya soal kemungkinan Fraksi PDIP sedang mendalami untuk melaporkan dugaan keterlibatan Parcok cawe-cawe di Pilkada.
Baca SelengkapnyaDPR RI mencermati berbagai pandangan atas putusan MK mengenai UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPuan menyebut aspirasi tersebut telah diteruskan kepada Kelengkapan Dewan (AKD) terkait untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan bahwa berbagai permasalahan yang dihadapi rakyat makin membutuhkan kehadiran negara.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani enggan menjelaskan lebih lanjut kapan pembahasan itu akan dimulai.
Baca SelengkapnyaPuan menerangkan, penyesuaian tersebut dilakukan DPR guna memastikan koordinasi kerja antara eksekutif dan legislatif dapat berjalan secara efektif.
Baca Selengkapnya