Ketua DPR minta pemerintah cari solusi agar pemuda tak buat kekerasan
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah mencari solusi agar para pemuda tidak melakukan aksi kekerasan melalui geng motor. Bamsoet, sapaan akrab Bambang, sejumlah lembaga pemerintah sebaiknya segera merespons kekerasan oleh geng motor dengan membuat kebijakan yang menghentikan tindak pidana di kalangan anak muda."Saya meminta Komisi X DPR mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menyediakan sarana dan prasarana guna menyalurkan kreatifitas generasi muda yang bersifat positif," kata Bamsoet, Selasa (27/2).
Di sisi lain, dia juga berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk meninjau kurikulum. Terutama mengenai pelajaran yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
Seperti sejarah, budi pekerti, dan agama dalam setiap tingkatan pendidikan. Bamsoet meminta agar Komisi X DPR yang merupakan mitra Kemendikbud bisa menindaklanjutinya.Politikus Partai Golkar itu juga meminta agar beberapa kementerian bisa memanfaatkan pogram pemerintah yang ada untuk mendorong pemuda ke arah kegiatan positif. Dia meminta Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Pemerintah Daerah (Pemda) agar dapat memanfaatkan anggaran Dana Desa yang besarnya Rp 1 miliar perdesa.
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa imbauan DPR kepada masyarakat? 'Untuk seluruh sivitas akademika dan seluruh masyarakat, jangan takut untuk melapor dan memviralkan kalau mengalami intimidasi dari oknum aparat.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana DPR ingin cegah pelecehan? 'KemenPAN-RB harus segera membuat aturan spesifik demi menghadirkan ruang kerja yang aman bagi para ASN. Aturan-aturan ini penting agar pelecehan yang sebelumnya seringkali dianggap lazim, bisa diberantas dan dicegah. Kita tidak mau lagi ada ruang abu-abu dalam kasus pelecehan ini,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (25/3).
"Manfaatkan dana itu untuk membangun lingkungan, berupa sarana prasarana, yang ramah bagi anak dan generasi muda," kata Bamsoet, sembari mendorong Komisi II DPR mengingatkan mitra-mitranya itu.
Walau demikian, untuk aksi brutal di Tangerang Selatan, Bamsoet meminta agar Kepolisian tetap meningkatkan kewaspadaan. Khususnya pencegahan atas terjadinya aksi kekerasan yang menjurus tindak pidana. "Dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku walaupun di bawah umur," katanya.
Dia juga meminta agar Komisi Hukum DPR segera mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mengkaji perilaku generasi di bawah umur. "Apakah disebabkan oleh penggunaan narkotika atau pun minuman keras," imbuhnya.
Sebelumnya,gerombolan Anak Baru Gede (ABG) melakukan aksi brutal pada Minggu (25/2) malam. Mereka membacok pengendara sepeda motor di Jalan Jombang Raya Gang H Gorik, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Akibat ulah itu, seorang korban bernama Aldi (19) mengalami luka sobek di bagian tangan dan kakinya.
Ketika kejadian, puluhan anggota Kepolisian dari Polsek Pondok Aren tengah melakukan operasi Cipta Kondisi mencegah gangguan kriminalitas di wilayah Pondok Aren. Tak lama berpatroli, Polisi curiga melihat adanya segerombolan remaja yang mengendarai 21 unit sepeda motor berboncengan secara berbarengan. Setelah diperiksa, 6 orang diantara kelompok tersebut kedapatan membawa senjata tajam. Dari situ kemudian terbongkar bahwa para remaja itu baru saja membacok Aldi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan untuk meningkatkan pengawasan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menegaskan, perlindungan terhadap anak dan remaja dari perundungan (bullying) di sekolah haruslah menjadi prioritas utama semua pihak.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menekankan agar Pemerintah harus segera memberikan pendampingan dan bimbingan keperawatan kepada masyarakat guna mencegah KDRT.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaWapres pun optimis ide ini akan mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaSumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnya