Ketua DPR sebut generasi zaman now perlu belajar pluralisme dari Buya Syafii Maarif
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak rakyat Indonesia, termasuk generasi muda zaman now meneladani semangat pluralisme dan toleransi yang dibawa cendekiawan muslim dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.
"Dalam pandangan saya, Buya Syafii adalah sosok negarawan yang istiqomah membela kebhinekaan dan kemajemukan demi keutuhan NKRI," kata Bambang Soesatyo seperti dilansir Antara, Sabtu (24/2) malam.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menilai pandangan Buya Syafii Maarif terutama tentang pluralisme dan toleransi perlu ditularkan kepada seluruh elemen bangsa. Di tengah panasnya politik identitas yang rentan dengan gesekan di masyarakat, serta berkembangnya paham radikalisme, justru pandangan-pandangan Buya Syafii mengenai pluralisme perlu disebarkan kepada generasi zaman now.
-
Siapa yang disebut Bapak Pluralisme Indonesia? K.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik. Presiden keempat Republik Indonesia ini juga disebut-sebut sebagai Bapak Pluralisme.
-
Siapa ketua Pemuda Pancasila Semarang? Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang Ali Imron bersama Wisnu akhirnya mengajukan permintaan maaf di hadapan warga.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Apa yang dilakukan Ketua Pemuda Pancasila? 'Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan.' 'Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,' kata Ali Imron
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
"Sehingga generasi muda zaman now tidak galau menghadapi keterbukaan di era digital yang kadang memberi efek negatif terhadap adab dan akhlak mulia," kata Bamsoet.
Dia menaruh rasa hormat dan kekaguman yang tinggi kepada Buya Syafii Maarif. Dalam pandangan Bamsoet, Buya Syafii adalah tokoh sekaligus guru bangsa yang selalu membimbing dan memberikan inspirasi.
"Jujur, saya bisa terpilih menjadi Ketua DPR tak terlepas dari nasihat dan petuah beliau kepada saya selama ini. Tanpa nasihat itu, mungkin saya belum bisa mencapai posisi tinggi seperti ini dalam dunia politik," kata Bamsoet.
Politisi Partai Golkar ini juga mengaku banyak menimba ilmu dan kearifan dari Buya Syafii.
"Belajar dari dari Buya, Insya Allah saya akan tetap berada di garis politik kebajikan," katanya.
Bamsoet juga melihat di masyarakat, ketokohan Buya Syafii lebih dikenal sebagai cendekiawan, tokoh agama, Ulama, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah. padahal Buya juga seorang jurnalis. Namun tidak banyak diketahui publik.
"Padahal sejak usia muda beliau adalah seorang jurnalis. Pernah menjadi korektor atau redaktur di Suara Muhammadiyah. Beliau juga anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia, sama seperti saya," aku Bamsoet.
Bamsoet punya kekaguman tersendiri kepada Buya Syafii yang dinilai analisis dan tulisannya sangat tajam dan mendalam. Keberpihakan Buya Syafii kepada kebenaran dan keadilan jauh melampaui para jurnalis pada umumnya. Bamsoet berharap, Buya Syafii terus menulis dan berkarya menyampaikan gagasan dan pemikiran untuk memberikan pencerahan kepada semua anak bangsa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teguran ini lantaran Teddy tidak menulis lengkap masa jabatan Muhadjir Effendy sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada naskah pidato Prabowo.
Baca SelengkapnyaPara elite politik diingatkan tidak menggunakan politik identitas dan ujaran kebencian demi meraih kekuasaan
Baca SelengkapnyaPentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai
Baca Selengkapnya"Tinggal menunggu waktu dari Bu Mega (PDIP) dan selanjutnya terakhir meminta waktu dari presiden terpilih Pak Prabowo Subianto,” kata Bamsoet
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menjelaskan tentang tiga ajaran Bung Karno yang perlu diketahui generasi muda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk tidak hanya meraih ilmu, tetapi juga berbuat baik untuk bangsa.
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaSelain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.
Baca SelengkapnyaProf. Yudian meminta anak muda jangan sampai terpapar ideologi yang tak sesuai dengan Pancasila
Baca SelengkapnyaBerdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca Selengkapnya