Ketua DPRD Surabaya Akui Terpapar Covid-19
Merdeka.com - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memastikan bahwa dirinya positif terpapar Covid-19. Hal itu dia ketahui berdasarkan uji usap (swab) berbasis PCR pada Selasa, 8 Juni lalu.
”Iya, saya positif Covid-19. Mohon doanya. Sekarang sedang pemulihan,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada media, Jumat (11/6).
Adi mengatakan, secara umum kondisinya baik. Tidak ada gejala klinis yang signfiikan. Saat ini, ia hanya butuh istirahat untuk pemulihan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
“Hanya butuh istirahat. Saya juga diberi vitamin serta beberapa obat oleh dokter,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Adi mengaku tidak tahu kronologi dia terpapar Covid-19. Ia menyebut jika sebelumnya ia memiliki beberapa agenda acara yang cukup padat.
“Sepekan ini saya memang ada beberapa acara. Kita tidak tahu siapa tertular, siapa menulari,” ujarnya.
Adi menjelaskan, dirinya juga sudah mengontak sejumlah kolega yang sempat bertemu dengannya selama beberapa hari terakhir. Informasi itu juga sudah disampaikan ke petugas kesehatan, agar bisa dilakukan penelusuran kontak sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19.
”Saya sudah kontak beberapa kawan yang sempat jumpa dengan saya. Untuk antisipasi semua saya minta lakukan swab PCR. Informasi juga saya sampaikan ke petugas kesehatan agar dilakukan tracing, dan bila mana ada yang positif bisa dilakukan treatment sesuai prosedur,” jelasnya.
Ia menyebut, selama ini gedung DPRD Surabaya sudah melakukan SOP dan sterilisasi ruangan secara rutin dan berkala.
”Demikian pula gedung DPRD Surabaya, sesuai SOP selama ini, memang rutin dilakukan sterilisasi pada ruangan dan kendaraan,” ujarnya.
Adi kembali mengajak masyarakat untuk selalu ketat dalam menjalankan protokol kesehatan.
”Saya sudah berusaha dan disiplin prokes, mungkin pas lengah misal ketika makan bersama kawan-kawan. Pokoknya tetap kita harus disiplin prokes,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya dikabarkan terpapar Covid-19. Mereka yang terpapar, disebut didominasi oleh anggota Fraksi PDI Perjuangan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya bersama dengan sejumlah anggota Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kota Surabaya melakukan kegiatan dalam rangka ziarah dan peringatan hari lahirnya mantan Presiden Soekarno di Blitar, pada Sabtu (5/6) lalu.
Dalam kegiatan itu, rombongan terbagi dalam dua jenis kendaraan. Ada yang menggunakan mobil pribadi dan ada yang menggunakan bus.
Kegiatan yang diperkirakan diikuti oleh 120 hingga 130 orang dari Surabaya itu, tidak menginap di Blitar. Usai kegiatan, mereka langsung balik ke Surabaya.
Tiga hingga empat hari setelah kegiatan, sejumlah orang disebut mengalami gejala seperti batuk, pilek dan demam. Namun, tak sedikit pula yang tidak merasakan adanya gejala.
Dikonfirmasi terkait dengan hal ini, Ketua Komisi C DPRD Surabaya yang juga berasal dari Fraksi PDI perjuangan tidak membantahnya. Ia mengakui, ada anggota DPRD Surabaya yang terpapar Covid-19.
"Iya ada. Yang saya tahu, ada anggota Komisi C yang positif (Covid-19). Iya (anggota Fraksi PDIP)," ujarnya dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon, Kamis (10/6) malam.
Dikonfirmasi soal kegiatan anggota Fraksi PDIP di Blitar, ia pun lantas menjelaskan, sebelum salah satu anggotanya itu dinyatakan positif, yang bersangkutan turut mengikuti kegiatan di Blitar. Bahkan, anggota tersebut, sempat satu mobil dan duduk bersebelahan dengannya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Idris dijadwalkan dipanggil sebagai terlapor pada Kamis 10 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok diduga melanggar UU Pilkada Pasal 70 ayat 2.
Baca SelengkapnyaZita absen dalam rapat terkait Penyampaian Jawaban Penjabat Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Raperda tentang P2APBD.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, ketidakhadirannya pada rapat paripurna dapat dimaklumi
Baca SelengkapnyaTenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor dipanggil KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi pemotongan dana insentif
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dijadwalkan menghadiri sejumlah kegiatan hari ini.
Baca SelengkapnyaOTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaKPK mengingatkan agar mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu bersikap kooperatif.
Baca SelengkapnyaSelain Gus Mudlor, terdakwa Ari disebut menerima sebesar Rp7,133 Miliar.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaIndra pada pemeriksaan hari ini batal karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
Baca Selengkapnya