Ketua Fraksi PDIP Bali Dihajar Anggotanya Sendiri di Ruang Paripurna
Merdeka.com - Seorang anggota Komisi I DPRD Bali, bernama Dewa Nyoman Rai memukul anggota Komisi III yakni I Kadek Diana hingga berdarah. Kedua anggota dewan ini merupakan kader PDIP Bali. Hal tersebut, terjadi di ruang sidang utama di Kantor DPRD Bali saat akan ada rapat Paripurna, Selasa (14/5) pagi.
Akibatnya, I Kadek Diana langsung melaporkannya ke SPKT di Polda Bali setelah melakukan visum di Rumah Sakit Bali Mandara. I Kadek Diana saat ditemui di Mapolda Bali, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 Wita pagi, Selasa (14/5).
"Tadi pagi itu ada sidang DPRD biasa sebelum sidang pimpinan belum ada. Kita sesama anggota dewan ngobrol, kita duduk-duduk di sana. Ada yang berdiri ada yang duduk kebetulan saya yang duduk. Saya menghadap ke Utara agak menyamping. Tiba-tiba saja saya merasakan (pukulan) tepatnya di pelipis (kiri) ada yang memukul dengan sangat keras. Kemudian karena merasa ada pukulan, saya langsung bangun. Begitu saya menoleh ada dia," ujar Kadek Diana.
-
Apa itu pertanyaan? Definisi dari pertanyaan adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang akan sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Siapa yang bisa membuat pertanyaan? Pertanyaan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum dalam kehidupan sehari-hari kita.
-
Siapa yang pernah diajukan pertanyaan aneh di wawancara? Intel mengajukan pertanyaan itu untuk posisi teknisi perangkat kerasnya.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa yang menanyakan 'Nangkana, Nangkana' ? Terus ana wong lanang mlebu trus bengok-bengok, 'Nangkana, nangkana, nangkana'. Petruk ngirone wong iki kondektur bus e.
I Kadek Diana mengaku dipukul sebanyak dua kali dan saat dipukul kemudian dirinya berdiri dan sempat dilerai oleh anggota dewan yang lain pada saat itu.
"Kemudian saya tanya dia (Dewa Nyoman Rai). Dia bilang katanya saya nantang dia, dan saya bilang kapan saya nantang. Saya tidak pernah merasa menantang orang. Iya dilerai sama anggota yang lain. Ada 5 jahitan, (Diperiksa) di Rumah sakit Bali Mandara," ungkapnya.
I Kadek Diana yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali menjelaskan, selama ini dirinya tidak ada permasalahan dengan yang bersangkutan. Namun, ia juga menceritakan bahwa memang punya obrolan di grup WhatsApp fraksi PDIP dan di sana juga ada Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster atau Gubernur Bali.
I Kadek Diana juga mengatakan, bahwa di grup tersebut sering membahas segala persoalan dan membahasnya di grup WhatsApp tersebut.
"Kalau saya merasa tidak ada masalah. Fungsi pembinaan saya lakukan terhadap 24 anggota. Saya ajak berbicara di WhatsApp itu. Misalkan, saya tidak menjalankan fungsi saya selaku pimpinan tidak bagus semestinya saya diperingatkan oleh Bapak Ketua DPD (PDIP)," ujarnya.
"Kalau persoalan perbedaan pendapat suatu masalah yang kita bahas di WhatsApp itu terjadi pada anggota semua. Persoalan dia (Dewa Nyoman Rai) tidak terima dengan perkataan saya iya itu persoalan dia," sambungnya.
"Apa itu dijadikan alasan untuk pembenaran memukul orang. Di obrolan di WhatsApp itu standar dan sudah banyak persoalan yang kita bahas di WhatsApp," tambah I Kadek Diana.
I Kadek Diana, juga mengaku selama ini tidak ada persoalan pribadi dengan Dewa Nyoman Rai. Namun, terakhir ia bertemu dengan yang bersangkutan satu bulan menjelang pencoblosan Pileg dan ngobrol seperti biasa.
"Saya jalan bareng sama dia dan dia di sebelah kiri saya, saya tanya sama dia. Bapak Dewa kira-kira bagaimana peluangnya di Pileg ini? Yakin lolos apa enggak. Saya tanya begitu. Akhirnya dia Jawab. 'Iya harus serius atau maksimal berjuang persoalan tidak lolos itu urusan lain', itu jawabannya. Jadi sempat obrolan seperti itu," ujarnya.
"Saya merasa tidak ada masalah. Kalau dia merasa ada masalah silakan nanti ada jalur hukum ada kepolisian yang bertugas. Kalau baku hantam itu saling pukul (tidak benar) saya tidak ada melakukan pemukulan," ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada laporan terhadap pemukulan tersebut.
"Iya sudah dilaporkan ke SPKT," kata AKBP Hengky saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (14/5) sore.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat ditegur, pelaku malah menghajar korban serta petugas KPPS
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaKoster mengimbau simpatisan I Nyoman Mulyadi agar mengikuti dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.
Baca Selengkapnya"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu
Baca Selengkapnya