Ketua Gugus Tugas: Sangat Mungkin Selamanya Hidup dengan Covid-19
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menjelaskan saat ini pemerintah sedang menyiapkan strategi menghadapi tantangan new normal atau hidup baru. Dia menjelaskan sampai saat ini belum ada lembaga yang berani menjelaskan kapan Pandemi Covid-19 berakhir dan vaksin ditemukan.
"Sejauh ini belum ada lembaga yang berani mengatakan kapan Covid akan berakhir termasuk juga belum ada kepastian kapan vaksin akan ditemukan," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo melalui siaran telekonference, Senin (18/5).
Sebab itu, dengan belum adanya kabar kapan pandemi ini berakhir. Doni memprediksikan masyarakat akan tetap berdampingan bersama Covid-19.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
"Sehingga sangat mungkin kita akan selamanya hidup dengan Covid," jelas Doni.
Sebab itu, pihaknya memberikan beberapa masukan tentang pentingnya prakondisi melalui survei kajian riset. Selain itu, kapan waktu yang tepat sesuai data-data di lapangan.
"Bapak Presiden perintahkan untuk mengkaji daerah mana yang boleh dibuka. Tentu adalah daerah-daerah yang memiliki kriteria hijau dan kalau kita lihat dari 34 provinsi di Indonesia," jelas Doni.
Dia menjelaskan pihaknya akan memilih tingkatan daerah yang bisa dibuka dan relatif alami kasus. Sebab itu, kata dia dengan data dan riset sangat penting menentukan wilayah yang akan dilonggarkan.
"Sehingga nantinya mana daerah yang dibuka mana yang diberikan pengurangan pembatasan tidak keliru," jelas Doni.
Demikian juga kata Doni, terkait tingkat kepatuhan masyarakat. Sehingga jika diberikan kelonggaran pengurangan pembatasan maka tingkat kepatuhan masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan bisa tetap dilakukan.
"Prioritas yaitu lokasinya dan juga bidang apa yang akan dibuka serta simulasi yang perlu dilakukan," ungkap Doni.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca Selengkapnya