Ketua HKTI: Suatu hari petani Indonesia harus punya helikopter
Merdeka.com - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Mahyudin, mengungkapkan petani di Indonesia tidak pernah kaya meski harga pangan kian melambung. Sementara masyarakat umum ingin membeli bahan pokok dengan harga yang murah.
"Tantangan kita ingin masyarakat umum membeli bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Di sisi lain petani kita harus memiliki harga jual yang bagus," kata Mahyudin kepada awak media usai acara Pengukuhan Pengurus DPN HKTI masa bakti 2015-2020, Kamis, (28/1).
Menurutnya, paradigma tentang petani yang identik dengan topi caping, kaos lusuh dan kotor harus diubah. Petani Indonesia harus memiliki penghidupan yang layak.
-
Kenapa petani di DIY miskin? Salah satu golongan masyarakat yang terdampak itu adalah para buruh tani. Mereka menjadi penyumbang angka penduduk miskin di DIY dengan angka pendapatan berkisar Rp600 ribu setiap bulannya.
-
Apa masalah yang dihadapi petani? Oh, selamat pagi juga. Masalah saya adalah bahwa ladang ini selalu banjir setiap musim hujan.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Mengapa petani udang di Kebumen merugi? Hal ini membuat para petani tambak rugi puluhan juta rupiah. Mesin sirkulasi yang seharusnya berfungsi kini dibiarkan karena tak ada lagi air. Sejumlah kolam memang masih beroperasi.
"Petani kita nggak pernah kaya. Suatu hari nanti petani kita harus punya helikopter. Pertanian sektor yang paling menjanjikan hanya saja belum dimaksimalkan," tegasnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia memiliki lahan luas untuk pertanian. Tapi faktanya, petani di Indonesia belum maksimal dalam mengelola lahan pertanian.
Dia kemudian membandingkan produksi petani tebu di Vietnam. Katanya, hasil endapan gula dari tebu di Vietnam bisa dua kali lipat banyaknya dibandingkan dengan Indonesia. Hal itu, menurutnya, karena pemerintah mendukung serius petani-petaninya dengan menyediakan mesin yang canggih.
"Kredit untuk petani mahal, bunganya mencapai 8 persen, sementara di luar negeri lebih rendah dan didukung dengan alat yang modern. Kalau di kita, misalnya petani tebu. Mesin tebu yang digunakan sudah tua, hasil endapannya setengah dari Vietnam," jelas Mahyudin.
Dengan pengukuhan pengurus HKTI yang baru ini, dia berharap bisa membantu membangkitkan pertanian di Indonesia. Menghentikan impor bahan pokok dan mensejahterakan petani-petani.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Situasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHendi prihatin banyak para petani tembakau di desanya terlilit utang. Ia pun mengajak mereka untuk mengembangkan pertanian melon
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaMenggunakan setelan kopiah dan berbaju hem lengan panjang bergulung, Ganjar menyapa para pedagang pasar.
Baca SelengkapnyaTerutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk menjadi petani.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca Selengkapnya