Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua Kadin: Aplikasi PeduliLindungi Senjata Kuat Melawan Pandemi

Ketua Kadin: Aplikasi PeduliLindungi Senjata Kuat Melawan Pandemi Menteri Bahlil Lahadalia dan Ketum Kadin Arsjad Rasjid. ©2021 Jimmy Kementerian Investasi/BKPM

Merdeka.com - Ketua Kadin M Arsjad Rasjid P.M. mengatakan aplikasi PeduliLindungi berperan sebagai senjata yang sangat kuat dalam mengatasi peperangan melawan pandemi dan ekonomi saat ini.

"Aplikasi PeduliLindungi boleh katakan kalau dalam peperangan ini adalah salah satu senjata juga. Kenapa? senjata untuk melawan pandemi ini yang di mana kaitannya juga untuk menaikkan ekonomi dan akhirnya juga supaya kita keluar dari juga jangan sampai terjadi krisis sosial yang ada," ujarnya dalam siaran langsung Lawan Covid-19, Kamis (14/10).

Arsjad memaparkan keadaan perekonomian Indonesia saat ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan mulai dari pertumbuhan ekonomi yang kembali pulih, vaksinasi sedang berlangsung dengan perkembangan yang baik, hingga pertumbuhan ekonomi yang kuat di tahun 2022.

Orang lain juga bertanya?

Ia mengatakan hal tersebut dapat membuat masyarakat aware bahwa hanya dengan sebuah aplikasi namun memiliki dampak yang besar bagi keadaan kesehatan dan juga keadaan ekonomi.

"Di mana kalau kita menggunakan aplikasi ini dengan sendirinya ekonomi growth kita akan naik, sosialnya akan tetap terjaga. Karena itu yang paling penting tentang apa yang terjadi saat ini," katanya.

Arsjad juga mengatakan bahwa pada tahun 2045 akan menjadi tahun emas untuk Indonesia yang diwujudkan melalui industri 4.0 serta pada tahun 2030, Indonesia dapat menjadi ekonomi terbesar peringkat ke-7 di dunia pada tahun 2030 jika dapat dengan cepat kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum ekonomi.

"Aplikasi ini dilihatnya se-simple itu tapi it means a lot. Bahwa ini adalah bagian tadi untuk bagaimana kita bisa ke depan, Indonesia ekonomi yang lebih baik,"

Percepat Adopsi Industri 4.0

Menurut Arsjad, hadirnya aplikasi PeduliLindungi menjadi bagian dari percepatan industri 4.0 di Indonesia.

"Aplikasi ini adalah bagian dari adopsi terhadap namanya revolusi industri tersebut dan adanya pandemi ini, ini mempercepat semuanya. Mempercepat automasi ataupun digitalisasi," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa adopsi percepatan di Indonesia saat ini masih berada di tingkat paling rendah dibandingkan China, US, Singapore, dan Korea Selatan.

"Saat ini di Indonesia adopsinya masih paling rendah. Harapannya kalau kita bisa mengadaptasi terhadap yang namanya teknologi industri 4.0 ataupun digitalisasi yang sekarang ini di Indonesia masih hanya 21% yang di mana manufaktur yang kita gunakan, kalau kita bisa naikkan ke 50%, Indonesia itu akan berjaya," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa aplikasi ini tidak boleh dianggap enteng. Dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi kita sudah melakukan adaptasi dengan teknologi, menerapkan digital literacy, membantu sektor ekonomi hingga membantu untuk jangan sampai terjadinya dampak krisis sosial.

Di sisi lain Chief Digital Technology Office Kemenkes, Setiadji mengatakan saat ini sudah ada sebanyak 9 juta masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat sudah mulai aware dan beradaptasi dengan penggunaan aplikasi ini.

"Masyarakat menggunakan ini untuk akses berbagai macam. Mulai dari masuk ke mall kemudian menggunakan travel ya, bandara, kereta api dan sebagainya," ujarnya dalam siaran langsung Lawan Covid-19, Kamis (14/10).

Secara total, pengguna yang sudah mendownload aplikasi Peduli Lindungi saat ini sudah mencapai 60 juta masyarakat serta lebih dari 70 juta masyarakat yang sudah menggunakan QR code pada aplikasi PeduliLindungi.

"Jadi meningkat cukup drastis semenjak Juli ya kita tentukan di awal, terus kemudian dibuka di mal kurang lebih pertengahan september. Ini yang awalnya di bawah 1 juta penggunanya sekarang meningkat cukup drastis 9 kali lipat, tentunya ini akan berimplikasi bukan hanya dari infrastruktur, terus kemudian dari pengamanan data dan lain sebagainya," tuturnya.

Meski demikian Setiadji mengatakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dilakukan secara bertahap dan belum secara merata diberlakukan di Indonesia. Namun, setidaknya ada kurang lebih hampir 30.000 titik yang sudah dipasang QR code di seluruh Jawa Bali serta sedikit diperluas di daerah Sumatera dan Kalimantan.

"Kita tidak langsung menjalankan ini di keseluruhan wilayah Indonesia, terutama ada berbagai pertimbangan tentunya," ujarnya.

"Tentunya kita mempertimbangkan berbagai hal mulai dari PPKM level, cakupan vaksinasi, kemudian juga tingkat penggunaan teknologi," katanya.

Reporter Magang: Leony Darmawan

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketum Kadin Usai Cuti Dukung Ganjar-Mahfud
Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketum Kadin Usai Cuti Dukung Ganjar-Mahfud

Arsjad fokus terhadap penguatan organisasi serta mendorong pencapaian Kadin.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Arsjad Rasjid Buka Perayaan HUT ke-56 Kadin Indonesia
FOTO: Momen Arsjad Rasjid Buka Perayaan HUT ke-56 Kadin Indonesia

Dalam momen tersebut, Arsjad Rasjid menegaskan Kadin siap bekerja sama dengan presiden terpilih untuk menyusun whitepaper kebijakan ekonomi lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Panjang Kadin Dorong Pembangunan Ekonomi
Perjalanan Panjang Kadin Dorong Pembangunan Ekonomi

Kadin Indonesia akan terus memperkuat posisi sebagai organisasi bisnis yang inklusif dan kolaboratif.

Baca Selengkapnya
Ketum KADIN Siap Menangkan Ganjar Pranowo
Ketum KADIN Siap Menangkan Ganjar Pranowo

Arsjad menilai gubernur Jawa Tengah itu punya banyak pengalaman sebagai eksekutif dan legislatif.

Baca Selengkapnya
Menakar Calon Pendamping Ganjar Pranowo dari Kacamata Akademisi
Menakar Calon Pendamping Ganjar Pranowo dari Kacamata Akademisi

Sejumlah tokoh dinilai cocok dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Mulai dari politikus hingga penguasaha.

Baca Selengkapnya
Munaslub Kadin Dinilai Jadi Gerakan Menghancurkan Semangat Inklusivitas dan Kolaborasi
Munaslub Kadin Dinilai Jadi Gerakan Menghancurkan Semangat Inklusivitas dan Kolaborasi

Langkah awal yang diambil Arsjad adalah menyatukan kembali Kadin, yang sebelumnya terpecah oleh dualisme selama lebih dari satu dekade.

Baca Selengkapnya
Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Yang Sudah Kita Perjuangkan dari 1998 Jangan Sampai Kita Nodai
Ketua TPN Ganjar-Mahfud: Yang Sudah Kita Perjuangkan dari 1998 Jangan Sampai Kita Nodai

Jika tidak ada kepercayaan dunia, maka akhirnya tidak ada lapangan pekerjaan untuk bonus demografi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Peringati HUT Kadin, Arsjad Rasjid Sambangi Panti Werdha
FOTO: Peringati HUT Kadin, Arsjad Rasjid Sambangi Panti Werdha

Arsjad Rasjid menegaskan, peringatan HUT kali ini merupakan refleksi perjalanan Kadin dalam mengoptimalkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cuti dari Kadin, Arsjad Rasjid Mulai Aktif jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo Besok
Cuti dari Kadin, Arsjad Rasjid Mulai Aktif jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo Besok

Dengan tugas barunya sebagai Ketua TPN Bacapres Ganjar, Asrjad menyebut berhalangan sementara sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ketua Kadin Versi Munaslub Anindya Bakrie Komitmen Sejalan dengan Pemerintah
Ketua Kadin Versi Munaslub Anindya Bakrie Komitmen Sejalan dengan Pemerintah

Keterpilihan Anindya kemudian menuai reaksi keras dari kubu Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin yang masih menjabat hingga 2026.

Baca Selengkapnya