Ketua Komnas KIPI: Keluhan KIPI Serius Sinovac dan AstraZeneca Hampir Sama
Merdeka.com - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari mengungkap, telah menerima 229 kasus KIPI serius hingga 16 Mei 2021. Menurut Hindra, KIPI serius penerima vaksin Sinovac dan AstraZeneca keluhannya hampir sama.
"Mengenai KIPI serius apa yang terjadi baik pada Sinovac atau AstraZeneca keluhannya hampir sama," ujar Hindra saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5).
Kategori KIPI serius adalah penerima vaksin itu sampai dirawat di rumah sakit, mengancam jiwa atau menimbulkan keresahan di masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa yang berisiko tinggi dapat layanan skrining? Kita kelompokkan peserta JKN yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi melalui skrining riwayat kesehatan yang diakses peserta lewat Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), atau website BPJS Kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Keluhan yang dialami biasanya sesak napas, keram, mual, lemas, dada berdebar, sakit kepala, pingsan, nyeri kepala, bengkak, gatal, kejang, kemerahan batuk, kedinginan, kemerahan.
"Kalau langsung dirawat jadi KIPI serius. Kalo menimbulkan keresahan di masyarakat KIPI serius," jelas Hindra.
Ia bilang, penderita KIPI serius ini semua berakhir dengan sembuh. "Jadi semuanya berakhir dengan sembuh baik dengan pengobatan atau tanpa pengobatan," ucapnya.
Sebelumnya Hindra mengungkap data laporan kejadian ikutan pasca imunisasi hingga 16 Mei 2021.
Laporan KIPI serius untuk penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 211 laporan. Sementara, untuk AstraZeneca sebanyak 18 laporan. Total seluruhnya mencapai 229 laporan kasus KIPI serius.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaAnak-anak penderita gagal ginjal akut karena cemaran obat sirup beracun sedang berjuang untuk hidup.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaEnam anggota KPPS di Kabupaten Sinjai harus dirawat di rumah sakit setelah kelelahan melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang berlangsung hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca Selengkapnya