Ketua KONI Pekalongan jadi tersangka, ratusan atlet besuk ke rutan
Merdeka.com - Ketua KONI Pekalongan, Ricsa Mangkulla, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana Hibah TA 2014. Dia langsung dijebloskan ke rumah tahanan.
Ratusan atlet dari semua cabang olahraga di bawah naungan KONI Kota Pekalongan, membesuk Risca memberikan dukungan moral.
Para atlet dan pengurus sudah berdatangan sejak pukul 09.00 WIB pagi tadi. Namun dikarenakan ruang besuk tidak cukup, kunjungan dilakukan aula atas agar bisa menampung semua pengunjung yang hadir.
-
Kenapa karyawan menangis? Menangis Salah satu karyawannya juga tampak menangis sambil menutup wajahnya. Atasannya juga tampak menenangkan di sampingnya.
-
Siapa yang meneteskan air mata di persidangan? Di dalam ruang sidang, Ristya Aryuni, yang duduk bersama beberapa anggota keluarganya, tampak menangis saat saksi memberikan keterangannya di hadapan majelis hakim. Ristya beberapa kali terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
-
Kenapa Inara Rusli menangis di ruang sidang? Inara dan Ati berbincang sejenak hingga Inara tak bisa menahan tangisnya. Dengan penuh emosi, ibu tiga anak itu memeluk wartawati tersebut sambil menangis tersedu-sedu.
-
Kapan sang pesolek merasa resah? Hangatkan merah pada bibirku yang resah.
-
Siapa yang nangis? Sesuai dugaan Mulan, momen pamitan ini diwarnai dengan tangis haru. Meskipun kepindahan sekolah sudah disetujui Muhammad Ali, dia tetap merasa sedih harus meninggalkan sekolah yang telah menjadi tempat belajarnya sejak tahun lalu.
-
Kenapa Ririn merasa cemas? Ia juga mengungkapkan betapa seorang ibu selalu merasa cemas terhadap kesejahteraan anak-anaknya.
Saat bertemu dengan pengurus dan atletnya, Risca tak bisa menahan kesedihan dan langsung menangis. Ricsa coba menjelaskan terkait kasus yang menimpanya. Ditegaskannya, tuduhan menggunakan dana KONI untuk kepentingan pribadi adalah fitnah.
"Mobil yang dituduhkan tidak saya gunakan sendiri, murni digunakan untuk kepentingan organisasi. Sampeyan semua juga tahu mobil itu, dipakai bareng-bareng," jelasnya.
Dirinya menceritakan, penggunaan namanya untuk STNK dikarenakan untuk mempercepat proses. Bukan untuk mengklaim bahwa mobil tersebut miliknya pribadi.
Sementara itu, mewakili pengurus KONI, Much Maretan menegaskan pihak KONI Pekalongan akan merapatkan barisan terkait kasus yang menimpa ketuanya.
"Kami sudah sepakat akan mendukung sepenuhnya ketua kami. Karena kasus yang menimpanya tidak mendasar. Mobil yang dituduhkan juga tidak digunakan secara pribadi, yang menggunakan organisasi," jelasnya.
Selain itu, semua keuangan yang digunakan juga tercatat transparan. Sehingga data yang digunakan valid, tidak ada penyelewengan pribadi.
Ditambahkan Ketua PBSI Kota Pekalongan, Agus Riyanto, semua pengurus siap menjadi jaminan jika tim pengacara mau mengajukan penangguhan hukum.
"Kami siap jadi jaminan jika penahanan mau ditangguhkan, selama proses hukum ini berlangsung," tegasnya.
Pihaknya juga mempertanyakan kenapa ada penahan, padahal sangkaan Ricsa akan menghilangkan barang bukti juga tidak, karena sudah disita semua. Selain itu Ricsa juga tidak ada niatan kabur, terbukti selama ini koorperatif.
Setelah membesuk di rutan, pengurus KONI dan atlet akan dilanjutkan mendatangi Kejaksaan Negeri Pekalongan untuk mempertanyakan alasan penahanan tersebut. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati mengingatkan sejatinya amanat dari rakyat adalah tugas berat.
Baca SelengkapnyaPuan tidak kuasa mengungkapkan kesedihannya saat menyebut perilaku kader yang tidak menjunjung tinggi etika politik
Baca SelengkapnyaDeretan atlet Indonesia alami sakit. Beberapa vakum hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya di Rakernas PDI Perjuangan menggelar V pada Jumat 24 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta agar para kadernya tidak cengeng dengan kondisi politik saat ini
Baca SelengkapnyaPuan Maharani sempat tidak sanggup meneteskan mata saat baca hasil rekomendasi Rakernas V PDIP.
Baca SelengkapnyaDua bus yang selamat tiba di Depok sekitar pukul 04.59 WIB. Bus dikawal Satuan Lalulintas Polres Metro Depok.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaAKBP Rossa membidik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca Selengkapnya