Ketua MPR: Densus 88 harus lebih cerdas minimalkan korban
Merdeka.com - Ketua MPR Sidarto Danusubroto tak sepakat dengan aksi penggerebekan yang dilakukan Densus 88 Polri di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan malam tahun baru kemarin. Dalam aksi itu, enam orang terduga teroris tewas diberondong peluru petugas.
Sidarto mengatakan, operasi ini perlu dikaji oleh para pimpinan lembaga negara. Karena sudah memakan korban enam orang.
"Ini operasi dengan korban 6 orang perlu dikaji pimpinan. Memang di satu pihak itu dilematis, itu orang-orang yang menurut mereka lebih baik mati daripada menyerah," ujar Sidarto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/1).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Kendati dia mengakui posisi sulit saat menghadapi teroris, dia mempertanyakan aksi yang memakan lebih dari 10 jam namun menewaskan enam orang.
"Kalau menyerah, dia dianggap sebagai pengkhianat oleh teman-temannya. Nanti kebocoran info itu dari situ. Tapi bahwa setelah sekian jam timbul korban meninggal 6 jam, yang selamat 1, operasi raid (penyerbuan) ini harus ada kajian dari para pimpinan," tegas dia.
Sidarto menilai, aksi penyergapan di Ciputat kemarin tidak cerdas. Sebab, memakan banyak korban.
"Memang ada kelompok-kelompok itu lebih memilih mati dari pada menyerah. Kalau menyerah itu nanti dicap sebagai pembocor informasi untuk jaringannya. Tapi ada cara-cara untuk cerdas dari polisi untuk minimalkan korban," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaRamadhan tidak membeberkan secara detail sosok S yang bekerjasama dengan M.
Baca SelengkapnyaDensus 88 memberikan pemahaman kepada para personel Polri dalam kegiatan pencegahan bahaya paham radikal.
Baca SelengkapnyaSigit mengatakan saat ini proses identifikasi terhadap para jenazah masih dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya mengatakan, seluruh personel diharapkan siap melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Baca SelengkapnyaPolri lebih dulu melakukan kegiatan preventif untuk mengamankan agar tidak adanya ancaman dari pelaku terorisme.
Baca SelengkapnyaUsia kejadian tersebut juga kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk mengetahui penyebab sementara insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 yang ditangkap harus diinterogasi secara terbuka agar diketahui apa masalahnya.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto kembali mengingatkan anak buah tetap menjaga netralitas selama pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca Selengkapnya