Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua MPR: Hentikan saling tuding soal anti-Pancasila

Ketua MPR: Hentikan saling tuding soal anti-Pancasila Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. ©2016 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - Sikap saling tuding terkait persoalan anti Pancasila yang terjadi akhir-akhir ini menimbulkan keprihatinan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan meminta seluruh elemen masyarakat agar saling menghormati terkait perbedaan pendapat tersebut. Secara khusus dia meminta masyarakat untuk berhenti untuk saling tuding.

"Kalau ada perbedaan dapat diselesaikan dengan cara musyawarah. Jangan saling tuding, semua harus berhenti, harus saling menghormati," ujar Zulkifli, disela berceramah dihadapan ribuan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA) Solo, Minggu (28/5).

Zulkifli menyayangkan, saat ini orang bisa dengan mudah menilai atau memberi cap kepada kelompok atau orang lain dengan sebutan anti-Pancasila. Atau menilai sebagai antikebinekaan, terutama kepada umat agama tertentu.

Orang lain juga bertanya?

"Sekarang ada umat beragama menjalankan ajarannya malah dicap anti keberagaman. Kalau ada umat yang menjalankan agamanya itu justru Pancasilais. Karena Pancasila menjamin umat melaksanakan ajarannya dengan leluasa. Kita ini negara bertuhan, menolak paham anti-Tuhan," tandasnya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional itu mengatakan, pemerintah juga bisa dikatakan anti-Pancasila jika tidak menjalankan kewajibannya dan tidak membela rakyat.

"Kalau pemerintah tidak membela rakyat, itu justru anti-Pancasilais. Apalagi menggusur rakyatnya pakai TNI/Polri, itu anti-Pancasilais," ungkapnya.

Terkait pembubaran ormas anti-Pancasila, termasuk HTI, Zulkifli mendukung rencana pemerintah tersebut. Dia menegaskan jika Pancasila merupakan dasar negara yang wajib ditaati seluruh rakyat Indonesia.

"Sudah final konstitusi kita Pancasila, negara kita negara demokrasi. Yang bertentangan dengan Pancasila tidak boleh. Kekhalifahan kita sistemnya Pancasila," tegasnya.

Kendati demikian, Bang Zoel (panggilan akrab Zulkifli) meminta pemerintah mentaati prosedur yang berlaku dalam membubarkan ormas.

"Pemerintah harus menyesuaikan prosedur. Masyarakat berhak tahu alasan pembubaran ormas secara transparan," pintanya.

Dia menyarankan agar memanggil ormas yang dinilai melanggar. Kemudian diberi peringatan hingga tiga kali, baru kemudian masuk ke ranah hukum.

"Kita ini kan negara hukum, undang-undang ormas kan seperti itu," pungkasnya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
PAN Luruskan Polemik Pidato Zulhas: Mengingatkan Semua Pihak Agar Menahan Diri
PAN Luruskan Polemik Pidato Zulhas: Mengingatkan Semua Pihak Agar Menahan Diri

Zulhas tidak ada maksud melecehkan dan menistakan agama

Baca Selengkapnya
Sindiran Zulhas buat Orang Ragukan Pemerintahan Prabowo-Gibran: Kalau Tak Bisa Bantu Doa, Jangan Ngejek
Sindiran Zulhas buat Orang Ragukan Pemerintahan Prabowo-Gibran: Kalau Tak Bisa Bantu Doa, Jangan Ngejek

Zulhas menyindir untuk para pihak saat ini turut menyuarakan rasa optimis dalam proses keberlanjutan pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Viral Zulhas Kaitkan Gerakan Salat dengan Dukungan Capres, Ini Klarifikasi PAN
Viral Zulhas Kaitkan Gerakan Salat dengan Dukungan Capres, Ini Klarifikasi PAN

PAN menilai tak ada maksud Zulhas melecehkan agama. Sekjen PAN menduga ada yang sengaja memviralkan.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi
Mahfud MD: Kedaulatan Politik Terkadang Didikte oleh Ambisi Pribadi

Mahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.

Baca Selengkapnya
Zulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Zulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu

Zulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu

Baca Selengkapnya
Soal Erick Thohir jadi Cawapres, Zulhas: Jangan Kelihatan Ngejar Terus, Nanti Enggak Jadi
Soal Erick Thohir jadi Cawapres, Zulhas: Jangan Kelihatan Ngejar Terus, Nanti Enggak Jadi

Kalau terlalu kelihatan memaksa, maka apa yang diinginkan PAN tidak akan terjadi.

Baca Selengkapnya
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut

Dzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Kepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024

Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Jangan Mudah Menilai Orang Ingusan dan Pengkhianat, Puan: Politik Harus Beretika
Luhut Minta Jangan Mudah Menilai Orang Ingusan dan Pengkhianat, Puan: Politik Harus Beretika

Puan menyampaikan, jika penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara jujur dan adil.

Baca Selengkapnya