Ketua MPR sebut kebijakan Donald Trump diskriminatif dan rasis
Merdeka.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan angkat bicara soal kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang masuknya pengungsi dari tujuh negara muslim. Zulkifli beranggapan, dalam pergaulan internasional kebijakan ini akan dinilai sebagai tindakan diskriminatif dan rasis.
"Saya kira memberikan batasan-batasan negara tertentu apalagi dengan latar belakang agama tertentu itu sudah pasti sangat diskriminatif, rasis dan benar-benar menganggu kebersamaan di era keterbukaan," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/1).
Menurutnya, kebijakan ini akan sulit dicabut lantaran dorongan dan protes dari negara-negara mayoritas muslim di dunia tidak terlalu kuat. Contohnya, Arab Saudi saja mendukung kebijakan tersebut demi keamanan dan keselamatan warga Amerika.
-
Siapa yang menolak ancaman Trump? Respon terhadap pernyataan Trump tidak lama datang dari Presiden Panama, Jos Ral Mulino. Ia dengan tegas menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik negara mereka dan menambahkan bahwa kedaulatan Panama tidak dapat dinegosiasikan.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Mengapa kebijakan pemerintah dapat memicu rasisme? Umumnya, penyebab rasisme yang paing sering terjadi karena keputusan kebijakan pemerintah, termasuk di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh keotoriteran dari pemimpin dalam pemerintah.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
"Menurut saya ini akan sulit karena dunia Islam juga tidak akan kompak, ada 7 negara yang dilarang. Ketika Dunia Islam bersatu mengatakan menolak datang ke Amerika, pasti akan dicabut kebijakan tersebut," tegasnya.
Pelantikan Donald Trump ©ReutersSebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin merilis pernyataan tentang pentingnya menjaga negara supaya aman sekaligus membantah dia telah mengeluarkan larangan bagi muslim.
"Amerika adalah negara yang bangga karena para imigran dan kita akan terus menunjukkan kasih saya kepada mereka yang tertindas, tapi kita akan melakukan itu sembari melindungi warga dan perbatasan kita," ujar Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir the Hill, Senin (30/1).
"Kita akan menjaganya tetap aman, seperti yang sudah diketahui oleh media tapi mereka menolak memberitakannya."
Trump menuturkan kebijakannya sama dengan yang dilakukan Presiden Barack Obama pada 2011 ketika dia melarang visa bagi para pengungsi asal Irak selama enam bulan.
"Yang jelas, ini bukan larangan bagi muslim, seperti yang salah diberitakan oleh media. Ini bukan soal agama, ini soal teror dan menjaga agar negara kita aman," kata dia.
"Masih ada 40 negara lain di dunia yang mayoritas warganya muslim tapi tidak termasuk dalam aturan ini," jelas Trump.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaDiakui Karding, PMI yang bekerja secara non prosedural ke Arab Saudi sangat banyak.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaWali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.
Baca Selengkapnya