Ketua MPR: Sudahlah Hentikan Aksi 22 Mei
Merdeka.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta aksi 22 Mei 2019 dihentikan. Hal tersebut dia katakan usai melihat kondisi langsung korban di RS Tarakan, Jakarta Barat.
"Sudahlah. Saya meminta untuk dihentikan, tolong aparat kita menjaga dengan damai," katanya, Rabu (22/5).
Dia mengatakan, setelah melihat kondisi dan berbicara langsung dengan korban di RS Tarakan, tak semuanya adalah pendemo. Melainkan warga biasa yang tak tahu apa-apa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Tadi saya tanya ada yang tukang ojek, sudah teriak-teriak (mengaku tukang ojek), tetap kena (jadi korban), tukang air minum kemasan. Satu lagi penjaga masjid," ujarnya.
Sedangkan untuk korban meninggal, menurut Zulkifli, ada dua orang di RS Tarakan meninggal lantaran badannya ditembus sesuatu.
"Itu sampai tembus. Yang mati dua. Pokoknya tembus, tulangnya tembus. Yang satu (meninggal) di dalam masjid," tutupnya.
Reporter: Fachrur RozieSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaAksi massa yang menuntut DPR untuk mematuhi Putusan MK terkait pencalonan kepala daerah dan batas usia calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaRelawan maupun pendukung Prabowo-Gibran tidak jadi menggelar aksi di depan MK.
Baca Selengkapnya