Ketua MPR tak setuju RI banyak kirim tenaga kerja wanita ke Saudi
Merdeka.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan tak setuju bila tenaga kerja Indonesia yang dikirim untuk bekerja di Arab Saudi hanya perempuan. Apalagi para pekerja yang dikirim tak berketerampilan.
"Kalau mau kirim tenaga kerja perempuan seperti itu Mending tetap saja tetapi kalau terampil," kata Zulkifli di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (2/3).
Lebih lanjut ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan tenaga kerja yang dikirim dari India dan Bangladesh pun tak ada yang perempuan.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Kenapa Arab Saudi menganggap Timnas Indonesia sulit? 'Bermain melawan Timnas Indonesia itu menantang, dan laga perdana selalu memiliki kesulitan tersendiri, namun kami siap untuk meraih tiga poin,' ungkap Fahad Al-Muwallad.
-
Kenapa pekerja wanita ini resign? 'Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting dapat mempengaruhi pembukaan toko baru,' katanya.
-
Bagaimana cara perekrutan buruh wanita? Di Jawa, para agen tenaga kerja ini merekrut para petani miskin dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada mereka dijanjikan upah yang besar, dan wanita-wanita cantik di Tanah Deli. Kelak mereka sadar, jika ini hanya janji manis belaka.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
"India dan Bangladesh itu enggak boleh kirim perempuan. Jadi kalau kita kirim perempuan seperti itu sangat tidak tepat," tegasnya.
Zulkifli beralasan, selain tidak tepat, dia pun melihat pengiriman tenaga kerja wanita Indonesia saat ini tak perlu lagi ditambah. Sebab kondisi negara-negara di Timur Tengah sedang dalam kondisi tak baik.
"Kalau kirim perempuan banyak-banyak mending enggak usah saya tidak setuju. Apalagi Timur Tengah sedang tidak aman," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diakui Karding, PMI yang bekerja secara non prosedural ke Arab Saudi sangat banyak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenlu tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida Fauziyah melepas 224 cabin crew yang terdiri dari flight attendant, pilot dan cabin service assistant untuk bekerja di maskapai Saudi Arabia.
Baca SelengkapnyaMenteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, melalui jalur resmi.
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaMenteri PPMI Abdul Kadir Karding menyatakan tidak ragu memangkas para penyalur tenaga kerja migran nakal.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengingatkan kepada WNI yang ingin bekerja ke luar negeri agar mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kepolisian telah menangkap dua orang terduga pelaku calo pekerja migran dan telah menahannya di Polres Bogor untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang pria yang diduga sebagai penyalur para CPMI non-prosedural tersebut.
Baca SelengkapnyaDemi meraup keuntungan dan penghasilan halal, mereka rela begadang untuk menjajakan makanan di sudut kota suci Makkah.
Baca Selengkapnya