Ketua panitia pemilihan di Bangkalan dibacok 2 orang
Merdeka.com - Mujiburrohman (41), Ketua Panitia Pemilihan (PPK) di Galis, Bangkalan dibacok dua orang tak dikenal, Sabtu kemarin. Polres Bangkalan memperketat pengamanan usai kejadian tersebut.
"Personel kami instruksikan untuk memperketat pengamanan dan segera menangkap pelakunya," ujar Kapolres Bangkalan AKBP Boby Pa'ludin Tambunan. Dikutip dari Antara.
Pelaku diketahui dua orang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor matik di Jalan Dusun Pancor, Desa Galis, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura.
-
Kenapa ketua KPPS dibacok? Pemicunya karena saat pencoblosan siang harinya pelaku kesal istrinya yang hamil meminta didahulukan mencoblos tetapi tidak digubris korban. OS tetap menyuruh istri pelaku mencoblos sesuai antrean.
-
Bagaimana ketua KPPS dibacok? Dia membacok kepala korban hingga terluka parah di bagian kiri.
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Siapa cicit Mbah Kholil Bangkalan? Profil Ra Lilur merupakan putra dari Kiai Ahmad Tamyiz dan Nyai Romlah. Ibunya merupakan cucu Mbah Kholil Bin Abdul Lathif Bangkalan.
-
Siapa yang menangkap mantan Wali Kota Bamban? Lantaran, Mantan Wali Kota Bamban lebih dahulu ditangkap oleh Polri atas permintaan dari pemerintah Filipina melalui kerjasama police to police di Tangerang, Selasa (2/9).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Menurut keterangan sejumlah saksi, peristiwa itu terjadi saat korban mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih bernomor polisi M 2732 GA sepulang dari mengajar di Yayasan Al-Ibrohimi Dusun Pancor.
Sesampainya di tempat kejadian parkara (TKP), tiba-tiba dari arah belakang korban dipepet 2 pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor dan langsung membacok korban dengan mengunakan senjata tajam.
"Kami sudah melakukan olah TKP maupun mencatat saksi-saksi yang ada di sekitar TKP dan memohon kepada masyarakat untuk tenang, percayakan kepada polisi beri waktu untuk kita ungkap motifnya, kita masih kumpulkan barang bukti dan tentu kita semua akan bekerja keras," ujar kapolres.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan Fauzan Jakfar berharap, kasus pembacokan Ketua PPK Galis itu tidak terkait dengan masalah Pilkada.
"Kami berharap ini tidak terkait dengan Pilkada," ujar Fauzan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang diamankan polisi terkait dengan kasus pembacokan terhadap Jimmy Sugito Putra, saksi pasangan calon (paslon) cabup-cawabup Sampang nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaKetua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca SelengkapnyaSeorang relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjadi korban penembakan orang misterius di Sampang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca SelengkapnyaKPU mengimbau agar semua pihak, termasuk tokoh agama dan aparat keamanan, bekerja sama untuk menjaga situasi tetap aman, damai dan kondusif.
Baca SelengkapnyaSaat polisi masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca SelengkapnyaKPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum
Baca SelengkapnyaPanah terkena tepat di bagian pipi kanan bawah AKBP Rahman.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, pensiunan TNI bernama Subhan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca Selengkapnya