Ketua PBNU: Jangan asal bongkar situs Setono Gedong
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj prihatin dengan langkah Takmir Masjid Setono Gedong Kota Kediri yang merusak situs Setono Gedong. Situs ini merupakan peninggalan bersejarah di abad ke-12 dan 16.
Pernyataan Ketua Umum PBNU ini disampaikan di sela-sela kunjungan ke Kediri dalam rangka menghadiri wisuda sarjana di lingkungan Ponpes Lirboyo Kota Kediri.
Kang Said, panggilan akrab Ketua PBNU ini meminta takmir masjid setempat untuk menghentikan perusakan situs cagar budaya. Dia menilai, situs ini merupakan cikal bakal syiar Islam di Kediri di abad ke-12.
-
Apa teori masuknya Islam di Indonesia? Proses Masuknya Islam ke Indonesia Menurut Teori Gujarat Teori Gujarat merupakan teori tertua yang menjelaskan tentang Islamisasi di Indonesia.
-
Bagaimana Islam menyebar di Indonesia? Penyebaran Islam di Indonesia pun cukup luas mulai dari Jawa hingga Sumatera, Sulawesi hingga Papua, dan dari pulau-pulau kecil di timur hingga pulau-pulau besar di barat, Islam telah meresap dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat Indonesia dengan cara yang berbeda-beda.
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Kapan Cirebon mulai menjadi pusat penyebaran agama Islam? Jadi Pusat Penyebaran Agama Islam Bergantinya kepemimpinan, dari yang sebelumnya Ki Tegal Alang Alang menjadi Pangeran Walangsungsa menjadi sangat berpengaruh. Cirebon saat itu menjadi daerah dengan persebaran Agama Islam yang kuat di tanah Jawa.
-
Apa yang terjadi saat awal penyebaran Islam? Hubungan mula-mula antara Indonesia dan Islam dimulai dari jalur perdagangan. Para pedagang Muslim dari Arab dan Gujarat mulai berlayar dan berdagang di wilayah Nusantara. Selain berdagang, mereka membawa serta ajaran Islam dan berinteraksi dengan masyarakat pribumi.
-
Bagaimana Islam masuk ke Indonesia? Proses perkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.
"Apa yang mereka lakukan adalah keliru besar, jangan asal bongkar, itu situs bersejarah yang merupakan peninggalan atau tonggak sejarah Islam di Kediri," kata Kang Said pada merdeka.com, Sabtu (9/11).
Masih menurut alumni Ponpes Lirboyo Kota Kediri ini, Situs Setono Gedong merupakan kekayaan yang luar biasa, di mana bisa menjadi pelajaran bagi generasi sekarang dan mendatang bahwa mencapai sebuah kemuliaan itu penuh lika-liku perjalanan.
"Tugas kita semua adalah menjaga keorisinilan peninggalan itu bukan malah merusaknya. Bagaimana membangun tanpa merusak cagar budaya itulah yang harus dipikirkan," tutur Kang Said.
Seperti diketahui Setono Gedong adalah situs peninggalan abad ke-12 yang diperkirakan masa peninggalan Prabu Joyoboyo. Sebab ditemukan logo Garudea yang merupakan lambang kerajaan Kediri. Di tempat tersebut juga terdapat makam Syaikh Syamsuddin Al Wasil yang di dalam Kitab Kakawin Hariwangsa disebutkan sebagai guru spiritual Prabu Joyoboyo.
Syaikh Syamsuddin Al-Wasil sendiri dari Negeri Ngerum /Rum (Persia) yang datang ke Kediri untuk berdakwah dan atas permintaan Raja Kediri Sri Maharaja Mapanji Jayabhaya untuk membahas kitab Musyarar yang berisi ilmu pengetahuan khusus seperti perbintangan (ilmu falak) dan nujum (ramal-meramal) yang kemudian dikenal dengan kitab Jongko Joyoboyo. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ulama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaDesa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini masjid tersebut hanya tersisa ruang mahrab, pondasi, dan menara yang sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca SelengkapnyaMakam para ulama ini terletak di pemakaman umum desa.
Baca SelengkapnyaWali yang terkenal dengan dakwah melalui kesenian ini ternyata pernah berdakwah pakai cara kekerasan.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca Selengkapnya