Ketua RT hanya sempat bertemu anak bungsu Jufri, pegawai Kemenkeu korban Lion Air

Merdeka.com - Rumah M.Jufri (39) di Perum Sawangan Permai, Jalan Cucok Rowo, No.12A, RT09/RW09, Kecamatan Sawangan, Depok, tak henti didatangi tetangga. Jufri adalah salah satu nama yang ada dalam manifes pesawat Lion JT610 yang jatuh, Senin (29/10) pagi.

Tetangga datang untuk mengetahui nasib Jufri, pegawai di Kementerian Keuangan. Ketua RT09 Dani Toro mengaku sudah mengetahui kabar jatuhnya pesawat sekitar pukul 10.00 WIB. Mulanya dia tidak tahu kalau ada warganya di dalam pesawat tersebut.

Tetapi, setelah salah satu warga memberi tahu manifes pesawat terdapat nama yang bertuliskan M Jufri dengan manifest 071.

"Baru setelah ibu-ibu di lingkungan kami memastikan kepada istri pak Jufri nama tersebut merupakan nama warga kami, saya langsung datang ke rumah beliau," katanya, Senin (29/10).

Di rumah Jufri hanya ada anak bungsunya. Jufri memiliki tiga anak yaitu Salwa Raihana Jufri, Kanisa Rasisa Jufri dan Afif Athallah Jufri. "Tadi saya hanya ketemu yang bungsu, Afif yang baru berumur 3 tahun," ucapnya.

Sehari-hari, Jufri adalah pribadi yang baik. Dia bersosialisasi dengan baik di lingkungan. Jufri biasanya menengok keluarga pada akhir pekan.

Topik Pilihan :Basarnas kerahkan 40 penyelam cari korban Lion Air JT 610Cari korban Lion Air JT 610, Basarnas kerahkan 15 kapal & 3 helikopterEvakuasi Lion Air JT610 jatuh, Basarnas kumpulkan 24 kantong jenazah

"Orangnya selalu sempatkan diri untuk sekadar ngobrol ke kami, bahkan kalau negur kami itu, beliau juga biasa sempatkan berhenti, buka kaca jendela mobil dan ngobrol, pokoknya baiklah," ceritanya.

Jufri juga dikenal kritis dengan masalah di lingkungan mereka. "Jadi ada beberapa warga yang aktif, dia termasuk yang aktif memberikan saran dan sedikit lebih vokal dari yang lainnya," tutupnya.

Untuk diketahui, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10). Pesawat ini mengangkut 189 orang, 178 orang penumpang dewasa, 1 anak, dua bayi dan 7 orang awak kabin.

Tim SAR gabungan tengah melakukan penyisiran pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi. Puluhan tim penyelam Basarnas dan TNI Angkatan Laut telah menemukan beberapa serpihan pesawat dan potongan tubuh penumpang pesawat tersebut.

Basarnas memutuskan untuk melakukan pencarian selama 24 jam penuh dengan mengerahkan alat bantu dari BPPT dan TNI AL. Sejak pukul 15.00 WIB tadi, tim Basarnas dibantu Kapal Pusat Hidro Oseanografi KRI Rigel. Namun hingga saat ini pihaknya belum mendapat hasil informasi hasil pencarian kapal ini.

Jika menggunakan kapal dari TNI AL, pencarian selama 24 jam sangat mungkin dilakukan. Pihaknya juga akan dibantu alat dari BPPT.