Ketua RT mengaku sempat curiga dengan sikap Bripka Triono
Merdeka.com - Ketua RT tempat tinggal anggota Pam Obvit Polresta Depok, Bripka Triono, mengaku sudah merasa curiga ada kejanggalan soal kematian istri polisi itu, Ratnita Handiani (37). Keganjilan mulai dirasa Waras selaku Ketua RT 002/RW 008, Cimanggis, Depok, ketika Triono ke rumahnya dan memintanya buat membangunkan Ratnita.
"Yo aneh mbak, kok saya disuruh mbangunin istri orang," kata Waras, Rabu (30/3).
Meski demikian, sebagai ketua RT, Waras mengikuti permintaan warganya. Saat itu, dia bersama istrinya dan seorang pembantu rumah Triono masuk ke kamar Ratnita. Dia membangunkan dengan cara memanggil saja.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Siapa pembunuh Vina Cirebon? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa dalang pembunuhan Vina Cirebon? Pegi Setiawan merupakan otak pelaku pembunuhan Vina dan Rizki di Cirebon tahun 2016 lalu.
-
Apa yang terjadi pada tersangka Vina Cirebon? Polda Jawa Barat membantah tudingan telah terjadi penganiayaan terhadap tersangka kasus dugaan pembunuhan sepasang kekasih Vina dan Rizky (Eky) yang terjadi di Cirebon Kota, Jawa Barat pada 2016 silam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Karena sudah feeling ada yang aneh, saya banguninnya cuma manggil-manggil saja. Saya enggak berani nyentuh," ujar Waras.
Saat itu, Waras melihat ada darah di hidung Ratnita. Waras juga diminta untuk menghapus darah itu oleh Triono.
"Saya ya enggak mau," ucap Waras.
Buat memastikan, akhirnya Waras memanggil dokter umum di dekat lingkungannya. Dokter memastikan Ratnita sudah meninggal. Kejanggalan lainnya, Triono sempat meminta agar kejadian ini tidak dilaporkan ke polisi.
"Katanya (Triono) nanti malah panjang urusannya," lanjut Waras.
Hanya saja, ketika keluarga dari Ratnita datang, Triono tak bisa mengelak permintaan visum. Akhirnya kejadian ini dilaporkan ke polisi.
"Om-nya yang ngotot minta visum karena ada yang janggal. Karena keluarga sudah datang, Triono enggak bisa ngelak," tambah Waras.
Setelah itu, terungkap pembunuhnya adalah Triono dibantu oleh rekannya, M. Ratnita dibunuh dengan cara dibekap hingga mengalami luka lebam dan hidung mengeluarkan darah.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.
Baca SelengkapnyaKeluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaDugaan ini berdasarkan fakta putusan sidang dan penjelasan Rudiana
Baca SelengkapnyaDi persidangan tahun 2016, Pasren mengaku salah satu tersangka bersimpuh meminta agar berbohong di persidangan.
Baca SelengkapnyaCamat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaTNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kebakaran rumah jurnalis Rico Sampurna Pasaribu di Karo
Baca SelengkapnyaDede mengaku sejak awal sama sekali tidak mengetahui peristiwa tersebut
Baca SelengkapnyaDede mengaku terpaksa memberikan keterangan palsu karena takut dengan ancaman Iptu Rudiana
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaPolisi mengabulkan penangguhan penahanan terhadap seseorang berinisial ARH.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusri, proses penyelidikan itu sebagaimana laporan dari pihak keluarga soal dugaan tersebut yang telah diterima Pomdam I/Bukit Barisan (BB).
Baca Selengkapnya