Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua Satgas IDI: Covid-19 Tidak akan Hilang Sepenuhnya

Ketua Satgas IDI: Covid-19 Tidak akan Hilang Sepenuhnya Pengunjung Tebet Eco Park membludak. ©2022 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tidak akan hilang sepenuhnya di Indonesia meski per 5 Juni 2022 separuh dari 34 provinsi dilaporkan nihil angka kasus.

"Apakah berarti 17 provinsi per 5 Juni itu nihil di seluruh Indonesia? Kelihatan tidak. Karena salah satunya dipengaruhi juga sama negara tetangga kita, seperti Malaysia, Singapura, Australia, semua negara ini tinggi kasusnya. Jadi tidak mungkin langsung turun semua," kata Zubairi Djoerban yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (7/6).

Menurut Zubairi penurunan angka kasus dalam suatu populasi belum tentu diiringi dengan lenyapnya COVID-19 dari muka bumi, termasuk Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Zubairi situasi yang tepat untuk menggambarkan situasi pelandaian kasus di Tanah Air saat ini adalah risiko tertular COVID-19 yang lebih rendah dari sebelumnya.

"Hanya kalau tertular sudah vaksinasi dua kali, apalagi ada yang sudah booster, kemungkinan kalau sakit karena tertular dan harus rawat inap di rumah sakit itu risikonya rendah," katanya.

Zubairi mengatakan situasi perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit yang kian sepi saat ini, bukan berarti tidak ada pasien yang sedang dirawat. "Yang sakit masih ada beberapa, juga banyak yang kosong," katanya.

Zubairi yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) itu menyebut COVID-19 jangka panjang akan tetap ada di tengah masyarakat dalam jangka waktu panjang.

"Kemungkinan untuk terjadinya lonjakan ada, tidak hilang, kemungkinannya sedikit banget. Kemungkinan makin hilang nyaris enggak ada, kalau berkurang masih bisa, hilang tidak mungkin. Artinya kita sekarang ini menjadi lebih longgar, tapi tidak boleh terlalu percaya diri dan jumawa," ujarnya.

Di tengah transisi menuju endemi, Zubairi berpesan kepada masyarakat bahwa masker akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

"Presiden juga bilang, bahwa kita boleh lepas masker di luar ruangan, tapi kalau di ruang tertutup tetap harus pakai masker. Kalau misalnya saya yang keluar rumah di tempat terbuka, tetap harus pakai masker. Kenapa?, karena usia saya 75 tahun, usia yang lanjut untuk yang punya komorbid," katanya.

Komorbid seperti diabetes, kanker, lupus dan sebagainya, tidak akan membuat seseorang sehat 100 persen, katanya menambahkan.

"Jadi tetap saja kalau di ruang tertutup wajib tanpa terkecuali pakai masker. Ini juga yang harus selalu diingatkan, kalau membaca pelonggaran masker secara lengkap, di ruang tertutup wajib, rapat-rapat di ruang tertutup untuk pakai masker juga wajib," katanya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya