Ketua Timses Ahok-Djarot sebut aksi pengadangan sudah terorganisir
Merdeka.com - Ketua Tim Sukses (Timses) Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Prasetio Edi menyebut aksi pengadangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusungnya saat blusukan sudah terorganisir. Keyakinannya itu timbul setelah melihat media sosial.
"Jadi kalau saya melihat di beberapa medsos, khususnya di Jakarta Barat. Di Sawah Besar dan Ciracas ada beberapa orang yang kebetulan sama. Pemandangan saya sebagai ketua tim, ini sudah terorganisir," ujarnya usai menjalani pemeriksaan dengan Djarot, di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (21/11).
Prasetio melanjutkan, aksi pengadangan itu telah menistakan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di ibu kota. "Ini penistaan dari pada pesta demokrasi yang ada di sini," sambungnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam tim sukses Pilkada? Tim ini, sering disebut sebagai tim sukses, memainkan peran krusial dalam memenangkan hati dan pikiran pemilih.
-
Apa kegiatan yang diusung TKD Jawa Barat untuk Prabowo-Gibran? TKD Jawa Barat menggelar lomba cipta lagu dan menyanyi untuk masyarakat Jawa Barat.
-
Dimana tim sukses Pilkada menerapkan strategi? Misalnya, dalam Pilkada Halmahera Utara, tim sukses menggunakan pendekatan berbasis keluarga dan pengaruh lokal untuk menarik dukungan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Bagaimana cara Setyo Wahono berkampanye? Dalam berkampanye, Wahono sering mengadakan blusukan ke pasar-pasar yang ada di Bojonegoro. Di sana dia dengan sabar mendengarkan keluhan para pedagang, mengadakan diskusi, hingga membagikan cinderamata.
Pras, sapaan Prasetio Edi, mengimbau agar masyarakat Jakarta jangan mudah terprovokasi ulah-ulah orang tak bertanggung jawab. Sebab, dalam Undang-Undang Pilkada, setiap pasangan calon dilarang menghalang-halangi saat kampanye.
"Tapi kenyataan yang ada, teradang begini. Kejadian pertama Sawah Besar, Kebon Jeruk, Kembangan, Ciracas, Pondok Kopi, Karanganyar. Kalau di Karanganyar indikasinya sangat kuat sekali. Sama dengan Ciraras, Cipinang juga sama, arahnya sama. Setiap pak Ahok dan Djarot mau turun ke lapangan, kayak sudah dipersiapkan sekelompok orang ya kira-kira 20 orang teriak-teriak dengan memprovokasi," bebernya.
Gara-gara ulah mereka, tim Ahok-Djarot sempat terprovokasi. "Akhirnya masyarakat ingin bergesekan dengan kita. Untung dari aparat keamanan cepat tanggap, dan akhirnya kita bisa bersosialisasi dengan masyarakat," akhir cerita Pras.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bekasi menjadi lokasi pertama di Jawa Barat yang didatangi Anies.
Baca SelengkapnyaAhok menjelaskan absennya Anies Baswedan di kampanye akbar Pramono-Rano.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menanggapi proses tindaklanjut kerja sama dengan Anies, Hasto justru menegaskan PDIP sudah memiliki sejumlah nama yang sudah masuk dalam radarnya.
Baca SelengkapnyaPetinggi PDIP menilai Anies paling cocok berpasangan dengan kader PDIP di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaPDIP masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung di Pilgub DKI 2024.
Baca SelengkapnyaSelama ini Tim Pemenangan RIDO menahan diri dan tidak bertindak gegabah dan memilih melaporkan tindak pelanggaran tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaApel siaga ini diklaim akan dihadiri sekitar 15 ribu orang.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengakui partainya tertarik mendukung Anies Baswedan pada Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaNama-nama struktur tim kampanye tiga paslon harus diserahkan ke KPU pada 24 November 2023.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaKedua bakal capres tersebut telah membentuk tim pemenangan
Baca SelengkapnyaPDIP yakin Andika-Hendi tak gentar melawan Luthfi-Gus Yasin yang didukung belasan partai politik.
Baca Selengkapnya