Ketum GP Ansor nilai pelaku pembakaran bendera anggota HTI yang menyusup
Merdeka.com - Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas bersikeras bendera berkalimat Tauhid yang dibakar anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) merupakan Bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Insiden pembakaran terjadi pada momen Hari Santri Nasional 2018 di Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Yaqut membeberkan beberapa bukti terkait pernyataan tersebut. Pertama, beberapa gambar atau video di media online yang menampilkan bendera HTI
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang diklaim di video tersebut? Dalam video berisi gabungan dari berbagai macam video yang ditambah dengan narasi dari bahwa Jokowi dan Kapolri CEK FAKTA: Hoaks Presiden Jokowi dan Kapolri Copot Polda Jabar Karena Batalkan Sidang Pegi Beredar sebuah video yang menarasikan Presiden Joko Widodo dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Jawa Barat (Jabar) karena batalkan persidangan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan alias Pegi.
-
Apa yang diklaim dalam video? Viral unggahan video di Reels Facebook yang mengklaim jika kacamata hitam dapat menyebabkan penggunanya terkena kanker kulit. Pembicara dalam video tersebut menilai, bahwa memakai kacamata hitam justru meningkatkan bahaya dari radiasi ultraviolet matahari untuk mengurangi risiko kanker kulit.
-
Apa yang diklaim video tersebut? Video tersebut mengandung narasi bahwa Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD bersama DPR membongkar kebusukan hakim MK saat pelaksanaan Pilpres.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
"Jejak digital tidak bisa bohong, dibanyak kegiatan HTI yang besar di tahun 2013 mereka di GBK, ribuan anggota mereka bikin acara di sana dan mereka mengibarkan bendera itu. Bendera yang kita kenal dengan bendera HTI," ucap dia, Rabu (24/10).
Yaqut melanjutkan, bukti kedua yang ditunjukan sewaktu persidangan pembubaran HTI melalui perpu di pengadilan. Kebetulan saat itu salah satu pengacara pemerintah kader LBH Ansor.
"Di situ disampaikan bahwa apa yang kemudian kita kenal itu sebagai bendera HTI, itu ditunjuk oleh HTI bahwa itu bendera mereka. Mereka mengakui persidangan itu," ujar dia.
Yaqut menduga, HTI sekarang sedang berusaha memanipulasi kesadaran publik dengan melakukan penyangkalan-penyangkalan bahwa bendera yang dibakar oleh oknum Banser bukan bendera HTI.
"Nah ketika sekarang mereka menyangkal kami menjadi bertanya sekarang, kalau begitu mereka sengaja dong memanipulasi umat islam untuk kepentingannya atas nama umat islam itu. Kita harus balik tanya lagi, fakta-fakta yang kita temukan bagaimana mereka menjelaskan," dia menandaskan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembakaran bendera itu terjadi saat demonstrasi yang digelar HMI.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaBeredar video pengungsi Rohingya membakar sebuah gudang di Aceh, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBintara polisi itu membakar baliho Ganjar bersama seorang rekannya berinisial AS. Aksi keduanya, diduga dilakukan dalam kondisi mabuk.
Baca SelengkapnyaGuntur Romli menyinggung sikap kooperatif Hasto dalam menghadapi kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan yang melibatkan Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaTNI AD buka suara soal dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kebakaran rumah jurnalis Rico Sampurna Pasaribu di Karo
Baca SelengkapnyaARS ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman tak berkomentar lebih meskipun banyak kader Gerindra dalam video tersebut.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya