Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum Muhammadiyah Minta Pemilu Jangan Sekadar Mengejar Kekuasaan Semata

Ketum Muhammadiyah Minta Pemilu Jangan Sekadar Mengejar Kekuasaan Semata Haedar Nashir. ©2015 merdeka.com/muhammad hasits

Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak para peserta Pemilu serentak 2024 memperbaharui niat politik atau political will agar dalam kontestasi demokrasi akan datang tidak hanya mengejar kekuasaan semata.

"Kepada peserta Pemilu, baik itu Pilpres maupun DPR, DPRD yang kuncinya di partai politik agar betul-betul memperbaharui niat political will sekaligus juga proses politik baru, agar Pemilu tidak sekadar mengejar kekuasaan dan kemenangan semata," kata Haedar di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilansir Antara, Senin (20/2).

Menurut dia, apabila peserta pemilu mempunyai niatan mengejar kekuasaan dan kemenangan semata, maka bukan tidak mungkin kemudian akhirnya melegalkan atau membenarkan segala cara.

Orang lain juga bertanya?

"Seperti apa yang tadi saya sebut politik uang, politik transaksi yang seringkali kan di bawah permukaan, yang tidak mungkin bisa tercakup oleh hukum, dan proses formal Pemilu oleh penyelenggara pemilu," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Haedar, kuncinya ada pada kesadaran politik baru dari seluruh elite di partai politik maupun para elite di negeri ini.

"Maka, mari kita mulai untuk politik yang bersih, politik yang dalam semangat penyelenggaraan Pemilu yaitu Luber (langsung umum bebas rahasia), Jurdil (jujur dan adil), sekaligus juga bermartabat," ujarnya.

Lebih lanjut, Haedar mengatakan, Bangsa Indonesia akan menjadi negara yang bebas dari perilaku korupsi, bebas dari berbagai persoalan-persoalan yang melilit negeri ini, jika para elite-nya memang punya moralitas dan jiwa kenegarawanan yang tinggi.

"Mari kita kawal bareng-bareng Pemilu kita bersama-sama, agar Pemilu itu milik kita semua, suksesnya juga untuk kita, dan capaiannya nanti juga untuk kita semua," ucapnya.

Haedar juga menekankan pentingnya Pemilu lima tahunan itu jangan sampai merusak persaudaraan dan persatuan semua sebagai bangsa, karena itu terlalu mahal harganya.

"Boleh, dan memang harus berbeda pilihan, politik kalau sama kan tidak perlu Pemilu, jadi pilihan politik akan berbeda, dan pasti berbeda, tapi jangan sampai membawa bawa virus yang membuat kita pecah belah, mari akhiri pembelahan politik," katanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu

Cak Imin mengungkapkan bahwa dalam Pilkada 2024, biaya politik uang mencapai Rp300 ribu untuk setiap suara. Apakah hal ini mengancam kualitas demokrasi kita?

Baca Selengkapnya
Megawati: Pemilu Bukan Alat Elite Politik untuk Melambungkan Kekuasaan
Megawati: Pemilu Bukan Alat Elite Politik untuk Melambungkan Kekuasaan

Megawati menegaskan, dalam kontestasi demokrasi, ada moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah: Jangan Seret Masyarakat ke Arus Politik Konfrontatif
Muhammadiyah: Jangan Seret Masyarakat ke Arus Politik Konfrontatif

Masyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pemilu Adalah Menghalangi Orang yang Lebih Jahat Menjadi Pemimpin
Mahfud: Pemilu Adalah Menghalangi Orang yang Lebih Jahat Menjadi Pemimpin

Mahfud mengakui tidak ada calon yang sempurna. Semua calon pemimpin yang ada pasti memiliki kebaikan dan tidak luput adanya kejelekan yang dimilikinya.

Baca Selengkapnya
Legislator PDIP Usul KPU Legalkan Money Politik dalam PKPU
Legislator PDIP Usul KPU Legalkan Money Politik dalam PKPU

Usul itu diajukan saat Komisi II rapat bareng Komisi Pemilihan Umum (KPU) di DPR

Baca Selengkapnya
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada
Megawati Dengar Banyak Laporan Institusi Negara Tidak Netral di Pilkada

"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.

Baca Selengkapnya
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?
Megawati Tegaskan Orang Luar Tak Bisa Langsung Jadi Ketum di PDIP, Kritik Kaesang?

Megawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.

Baca Selengkapnya
Wanti-Wanti Megawati: Ingat, Kekuasaan Itu Tak Langgeng
Wanti-Wanti Megawati: Ingat, Kekuasaan Itu Tak Langgeng

Apalagi menggunakan pemilu untuk melanggengkan kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD: Siapapun yang Menang Pemilu Harus Kita Akui dan Dukung
Mahfud MD: Siapapun yang Menang Pemilu Harus Kita Akui dan Dukung

“Siapapun yang menang dalam proses Pemilu yang benar harus kita akui itulah pemenangnya," kata Mahfud

Baca Selengkapnya
Pemuda ICMI Ingatkan Jokowi untuk Junjung Netralitas Pemilu 2024
Pemuda ICMI Ingatkan Jokowi untuk Junjung Netralitas Pemilu 2024

Jokowi diminta tidak membiarkan penyalahgunaan kekuasaan demi kepentingan politik tertentu

Baca Selengkapnya
Megawati Minta Penguasa Tak Halangi Hak Rakyat Pilih Pemimpin: Biarkan Mereka Memilih dengan Suka Cita
Megawati Minta Penguasa Tak Halangi Hak Rakyat Pilih Pemimpin: Biarkan Mereka Memilih dengan Suka Cita

Menurut Megawati, jelang Pilkada ada fenomena yang berkembang, bahwa Pilkada dijadikan momentum Unjuk Kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya