Ketum Muhammadiyah minta program deradikalisasi ditinjau ulang
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai rentetan teror yang terjadi karena proses deradikalisasi tak berjalan maksimal. Haedar pun meminta agar program deradikalisasi yang selama ini dilakukan oleh pemerintah agar ditinjau ulang.
"Deradikalisasi perlu ditinjau ulang. Ekstrem lawan ekstrem ternyata tetap berkembang biasa," ujar Haedar di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (14/5).
Haedar mengungkapkan selama ini ada tesis yang mengatakan tindakan ekstrem dilawan dengan tindakan ekstrem memang bisa langsung selesai. Tetapi, sambung Haedar, penyelesaian masalah tidak akan tuntas, utuh dan sampai ke akar permasalahan.
-
Apa tujuan dari program deradikalisasi? Program deradikalisasi adalah pembinaan bagi narapidana kasus terorisme (napiter) untuk menghilangkan pemahaman radikal terorisme nya.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Siapa yang membantu Munir dalam proses deradikalisasi? 'Di sana saya mendapatkan pembinaan yang komprehensif, mencakup aspek keagamaan, wawasan kebangsaan, dan psikologi, serta melibatkan banyak pihak dari akademisi berpengalaman hingga tokoh masyarakat.'
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Bagaimana cara mengatasi kontroversi penggeledahan? Untuk mengatasi masalah ini, tahap kedua menerapkan protokol yang lebih ketat, mengharuskan para kandidat untuk tiba setidaknya satu setengah jam lebih awal untuk pemeriksaan menyeluruh sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang baru.
-
Bagaimana Fathul Wahid ingin mewujudkan gerakan desakralisasi? 'Saya tidak bisa memaksakan orang untuk mengikuti saya. Saya mencoba menjadikan ini sebagai gerakan kultural. Kalau ini bersambut makan itu akan sangat baik sehingga jabatan profesor ini lebih dianggap sebagai amanah,'
Terkait aksi teror di Surabaya, Haedar melihat adanya pandangan sempit tentang pemaknaan jihad. Hal ini dilihatnya dari pelibatan perempuan maupun anak-anak dalam aksi teror bom di Surabaya.
"Di zaman Nabi Muhammad SAW, jihad memang dilakukan dengan perang. Di sisi lain, perang saat itu tidak menyertakan perempuan dan anak-anak. Tetapi dalam aksi terorisme ini melibatkan perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah," ungkap Haedar.
Haedar menambahkan perlu diperbanyak pendekatan dengan moderasi untuk melawan ideologi jihad yang salah persepsi. Pendekaran dengan moderasi membuat orang tak mudah disusupi ideologi jihad yang salah persepsi.
"Pendekatan yang perlu dilakukan dengan moderasi. Agar orang tidak mudah diindoktrinasi," tutup Haedar.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuan BNPT atas wacana itu mengontrol tempat ibadah dari kegiatan radikalisme.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca SelengkapnyaGerakan salafisme-wahhabisme merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme.
Baca SelengkapnyaPersoalan tambang adalah bidang usaha sebagaimana umumnya dan itu bisa dilakukan oleh Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSetiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.
Baca SelengkapnyaMunarman eks Sekjen FPI Diusulkan jadi Duta Deradikalisasi, Siapa Pengusulnya?
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca Selengkapnya